Waktu menunjukkan pukul lima sore. Laura pun segera pergi meninggalkan Sarah dilantai atas . Namun kaget bukan kepalang , ketika ia sampai dipintu depan . Ia bertemu seorang gadis seusianya yang ia begitu kenal . Keduanya sama sama kaget. Nampak terlihat begitu tak percaya dimata Laura . Ia hanya terdiam mematung dengan mata membelalak dan mulut yang menganga .
"ELO ?????"
"Ngapain lo disini ?" tanya sinis gadis itu . Namun Laura mengabaikan nya , ia segera pergi dari rumah itu meninggalkan gadis tersebut dengan membuatnya bertanya tanya.
**Dirumah Sultan**
Para anggota keluarga Winata yang lain , masih menunggu kabar dirumah . Adriana begitu sangat khawatir terhadap Rafa . Sudah seharian Rafa belum juga ditemukan , dan sudah seharian juga ia menangisi kehilangan Rafa .
Cellyn berinisiatif menghubungi Andrea , karena memang sudah beberapa jam suaminya dan yang lain belum kasih kabar apa apa terkait hilangnya Rafa .
📞 "Assalamu'alaikum !" sapanya .
📞 "Waalaikum salam !" sahut Andrea.
📞 "Mas ! Gimana pencariannya , sudah ada perkembangan ? Kenapa belum kasih kabar juga ? Kasihan lho mbak Adriana , dia sangat khawatir sekali ." ucap Cellyn nyerocos , melontarkan semua pertanyaan yang ada dibenaknya.
📞 "Eh iya maaf !" jawab Andrea . "Jadi gini , kita cuman baru dapat petunjuk dari anak anak , dan kita juga lagi nunggu anak anak sampai ditaman ." jelas Andrea.
📞 "Kenapa harus nunggu anak anak ?" tanya Cellyn heran .
📞 "Katanya mereka lagi...." Andrea pun menjelaskan kembali secara detail , apa yang tengah mereka lakukan saat ini ? "Jadi , kalian sabar ya . Sampaikan pada mbak Adriana , kita lagi berusaha . Jangan lupa berdoa juga ya , sayang. " ucap lembut Andrea .
📞 "Ya sudah , kalau begitu kalian hati hati . Assalamu'alaikum !"
📞 "Waalaikum salam !"
Setelah berbicara ditelpon , Cellyn menjelaskan kepada keluarganya apa yang telah disampaikan oleh Andrea .
**Rumah Alisa**
Gadis itu pun masuk ke dalam rumah Alisa dengan wajah bertanya tanya tentang Laura . Lalu ia segera menaiki anak tangga menuju kamarnya yang berada dilantai dua.
"Lho ? Anak mamah sudah pulang toh ?" ucap Sarah .
"Iya mah." sahut gadis itu . Ya , gadis itu anak Sarah yang pertama yang tak lain adalah kakak Alisa. "Euh...? Barusan aku ketemu seseorang didepan , itu siapa ?" tanyanya.
"Oh kamu ketemu Laura ?" tanya balik Sarah .
"Hah , Laura ?"
"Iya , itu loh sahabatnya adik kamu yang sering mamah ceritain ." timpalnya.
"Dia ? Kenapa penampilannya berbeda ? Bukannya di foto dia terlihat nerd ?"
"Sebenarnya dia gak sama kayak Alisa , dia begitu hanya untuk menyenangkan adikmu saja . Lagian , dia pernah jadi bullyan kakaknya sendiri ." terang Sarah .
Gadis itupun hanya ber oh saja , dan tiba tiba ia teringat sesuatu . "Oh my god !" ucapnya .
"Kamu kenapa ? tanya Sarah .
"Euh...? Aku kelupaan sesuatu mah ." jawabnya terburu buru. "Aku pergi dulu ya ." pamitnya dan langsung bergegas pergi .
"Udah mau maghrib , kamu mau kemana ?" teriak Sarah yang tak dijawab oleh gadis itu .
**Ditaman**
Laura kini sudah kembali lagi bersama Rachel cs didalam mobil yang sedang dalam perjalanan menuju taman . Didalam mobil , Laura menyerahkan satu buah flashdisk dan sebuah buku yang bersampul grup boyband asal Korea tersebut.
"Apa ini ?" tanya Rio sambil menunjuk sebuah flashdisk.
"Menurut lo apaan ?" ucap jutek Laura .
"Maksud gue tuh , isinya apaan Floraaa ?" tanya balik Rio .
"Lah mana gue tahu ." ketus Laura .
"Ini sebenarnya , elo ikhlas kagak sih bantu kita ?" tanya Rafi kesal.
"Bukan masalah ikhlas atau gak ikhlasnya , gue cuma nemu jadi gak tahu apa isinya ." terang Laura.
"Kalau lo gak tahu , ngapain diambil Fauna ?" tukas Rachel .
"Ih ! Emang dasar ya , pada aneh ." ketus Laura kesal . "Yang laki bilang gue Flora , ditambah lagi ni anak satu bilang gue Fauna . Gak sekalian aja panggil gue alien ." omelnya yang langsung dapat balasan senyum devil dari Rafi . "Gue ambil ya siapa tahu dapat petunjuk gitu ."
"Ya udah , gue coba buka dilaptop gue ." timpal Rio sambil memasangkannya dilaptop.
"Terus , buku itu apa isinya ?" tanya Rachel .
"Nih , elo buka aja sendiri ." ujar Laura menyodorkan buku yang dimaksud . Rachel pun membuka buku itu .
"Oh my god !" ucap kaget Rachel . Rafi pun sesekali melirik Rachel seraya menyetir . "Ini bukannya foto bang Rafa ya ?" tanyanya sambil menatap foto itu lekat lekat karena kurang jelas akibat coretan tinta merah .
"Sudah gue duga ." timpal Laura . "Coba lo cek tulisan dihalaman belakang foto itu ." titah Laura . Rachel pun menurutinya .
•••RAFA ALEXANDER... GUE BENCI SAMA ELO ! KARENA LO UDAH BIKIN SAKIT HATI ADEK GUE ! ELO YANG UDAH BIKIN ADEK GUE MENINGGAL ! DAN GUE GAK TERIMA ITU ! GUE BAKAL BALAS SEMUA PERBUATAN LO TERHADAP ADEK GUE ! TAKAN ADA AMPUN BUAT LO ! CAMKAN ITU !!!•••
"What ? Berarti , dugaan kita benar ." ucap Rachel .
"Maksud lo ?" tanya Rafi .
"Ini semua ada kaitannya dengan almarhum Alisa ." jawab Rachel .
"What ? Is it true ?" tanyanya memastikan . "Siapa yang berani melakukannya ?"
"Gue berharap , semoga cewek tadi bukan cici nya Alisa." kata Laura berdoa.
"Elo ngomong apaan sih ? Cewek ? Cewek siapa ?" tanya Rafi ketus .
"Elo tuh kenapa sih , kalau ngomong sama gue suka ngegas mulu ? Heran gue ." Laura pun merasa kesal .
"Emang lo habis ketemu sama siapa ?" timpah Rachel .
"Pas didepan pintu rumah Alisa , gue ketemu cewek yang mungkin kalian juga pasti kenal . Dia kakak kelas kita . Pas gue keluar , dia masuk kedalam rumah Alisa tanpa mengucap salam atau permisi atau apalah gitu . Yang intinya kalau dia itu bukan seorang tamu dirumah itu." jelas Laura .
"So , kenapa elo berharap kalau cewek itu bukan kakaknya si Alisa ?" tanya Rachel lagi .
"Karena cewek yang ketemu gue itu adalah orang yang licik ."
"Berarti elo tahu cewek itu ? Kalau bukan kakaknya , terus cewek itu siapa ?"
"Cewek itu...?
"Video apa ini ?" tanya Rio memotong ucapan Laura. Rio pun segera memutar video tersebut . Dan ternyata , isinya adalah sebuah video bullyan yang dilakukan seorang perempuan terhadap Alisa . Ia memaki maki Alisa hanya karena seorang Rafa . Kemudian perempuan itu menyerahkan Alisa kepada dua orang laki laki tak dikenal , lalu mereka melakukan pelecehan terhadap Alisa .
"Astaga Alisa !" ucap lirih Laura yang tak tega melihat sahabatnya diperlakukan seperti yang divideo tersebut .
"Coba gue lihat ." ucap Rachel merebut laptop Rio , lalu menontonnya. "Hah ? Cewek itu kan ? Jessi !" kata Rachel .
"Jessi ? Siapa Jessi ?" tanya Rafi .
"Itu lho bang , cewek cantik nan glowing yang suka ngejar ngejar bang Rafa waktu SMP ."
"Oh , gue ingat ! Jessi si Kuntil itu kan ?" ujarnya .
"What is the meaning Kuntil ?" Laura hanya mengernyitkan alisnya mendengar ucapan Rafi .
"Setan cewek yang slalu gangguin manusia ." jawab Rafi cengengesan. Laura pun ikut tertawa kecil , saat tahu yang dimaksud Rafi .
Waktu pun sudah berganti menjadi malam . Rafi dan yang lainnya telah sampai dihalaman parkiran taman . Namun mereka masih didalam mobil . Mereka masih membuka isi dari flashdisk itu , siapa tahu ada video lain yang tersembunyi .
Rio masih mengotak ngatik laptopnya. Kemudian ia menemukan satu video lagi . Karena penasaran , ia langsung membukanya . Video tersebut memperlihatkan seorang Alisa yang sedang menangis seraya menatap tepat depan kamera. Lalu berbicara dengan suara yang parau.
Video berdurasi dua menitan itu membongkar alasan Alisa melakukan hal nekat bunuh diri . Dalam video itu , Alisa meminta maaf kepada keluarganya karena telah melakukan hal yang sangat hina . Dirinya tak ingin membuat nama baik keluarganya tercoreng hanya karena ulahnya . Meskipun ia tak bersalah . Hanya dengan menghilang dan menutupi aibnya , keluarganya bisa hidup tenang tanpa ada hinaan atau perlakuan jelek dari orang lain .
Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Alisa dalam video tersebut , Rachel dan yang lainnya mulai paham dan mengerti . Kalau sebenarnya , bukan Rafa yang menyebabkan Alisa melakukan hal nekat seperti itu . Dan dugaan mereka tentang hilangnya Rafa ternyata benar . Itu adalah sebuah penculikan .
Seketika Rafi merogoh ponsel disaku celananya . Lalu membuka lockscreen , kemudian jarinya mulai mengetik angka dipapan ketik . Ia pun menekan tombol hijau .
📞 "Halo pah ! Rafi tunggu diparkiran sebelah utara." ujarnya yang kemudian langsung mengakhiri panggilan tersebut .
"Gue harus bertanggung jawab atas semuanya ." kata Rafi .
"Kenapa harus elo ?" tanya Rio .
"Ya , andai aja dulu gue kasih kesempatan buat ngobrol . Mungkin kesalahpahaman ini tak akan pernah terjadi ." jawabnya .
"Tapi kan , kita juga gak bisa berteman dengan siapapun . Apalagi penampilan dia seperti itu ." sangkal Rachel . "Dan ini juga bukan salah elo ."
"Udah lah , kita gak ada waktu buat mikirin siapa yang salah siapa yang benar ." tukas Rio . "Sekarang kita pikirin siapa dalang dibalik semua ini ?"
"Ah ! Gue punya ide ." kata Rachel bersemangat. Ia pun mengeluarkan ponsel nya , lalu membuat panggilan kepada Cellyn.
📞"Hallo mih !" sapa Rachel .
📞"Rachel ! Kamu dimana nak ? Kita disini nungguin kabar dari kalian sayang ." sahut Cellyn yang langsung melontarkan pertanyaan.
📞"Aduh mih , tanya tanya nya nanti aja ya." sarkas Rachel . "Sekarang Rachel butuh bantuan Rey , tolong mamih suruh Rey ke taman dan bawa drone miliknya . Rachel tunggu diparkiran sebelah kiri ya ." titah nya lalu pamit dan mengakhiri panggilan dengan Cellyn.
Rafi pun mengatur kembali strategi dengan Haris. Ia menyuruh papahnya untuk melakukan sesuatu agar taman tampak sepi alias membuat para pengunjung untuk segera meninggalkan taman tersebut. Setelah Haris mengerti , Haris bergegas melakukan apa yang disuruh anaknya itu.
Tak lama kemudian , Rey datang dengan membawa drone miliknya . Usai Haris melakukan apa yang disuruh Rafi , kini giliran Rachel yang membuat rencana dengan memakai drone yang telah terpasang sebuah kamera . Ia menyuruh Rey untuk menerbangkan drone setinggi tiang listrik untuk memantau seluruh kawasan taman dari atas . Rachel juga menyuruh Rey untuk mengarahkan drone kesekitaran rumah kosong .
Kini taman nampak begitu sepi , setelah semua pengunjung berhasil diperingati oleh Haris dan yang lainnya . Untung saja mereka mengerti dan mau membantu untuk tidak berkeliaran di area taman. Untuk Haris , Andrian , Andrea dan yang lainnya , mereka juga tidak menampakkan batang hidung mereka disekitaran taman . Namun mereka bersembunyi didekat rumah kosong tersebut , agar bisa lebih dekat dengan target .
Disaat Rey mengarahkan drone ke tempat parkir sebelah selatan , Rey mendapati seorang gadis yang sedang berjalan sendirian mengarah ke sebelah barat . Gadis itu berambut panjang lurus , dengan mengenakan pakaian serba hitam .
"Itu apaan ?" tanya Rey penasaran . "Manusia bukan sih ?" pikirnya .
"Coba gue lihat ?" ucap Rachel seraya mengambil remot kontrol yang dipegang Rey . "Ini mah manusia Rey . Mana ada setan jalan ." ujarnya.
"Lho ? Bukannya , pengunjung semua diamankan ya ?" tanya Laura .
"Oh iya ! Kenapa dia ada ditengah taman ?" pikir Rachel bertanya tanya .
"Dia menuju ke rumah kosong kak ." gumam Rey yang terus memperhatikan langkah gadis itu .
"Rumah kosong ?" ucap Laura sambil melirik layar yang terpasang diremot kontrol . "Benar dugaan gue ." gumamnya . "Bajunya sama , seperti yang dipakai manusia tadi ."
"Hah ? Maksud lo ?" tanya Rachel tak mengerti apa yang diucapkan oleh Laura. Namun Laura tak menjawabnya , ia hanya menunjukkan sikap seperti orang bingung . Dan Rachel menduga bahwa Laura sepertinya mengetahui sesuatu akan tetapi ia tak bisa menjelaskannya .
"Rey ! Coba lo lihat dari arah depan cewek itu ." titah Rachel . Rey pun menuruti nya dan memutar drone supaya terbang berlawanan arah dengan gadis yang sedang berjalan ditaman , agar Rachel bisa dengan jelas melihat wajah gadis tersebut .
"Oh my god !" pekik Rachel yang membuat Rafi dan Rio terkejut karena mereka tidak memperhatikan Rachel dan sedang fokus akan sesuatu . "Dia kan....?"
★★★★★
•••Hai sahabat Sultan ! Maaf baru up lagi . Jangan lupa dukung dan kasih power stone nya ya . Agar aku lebih semangat lanjutin ceritanya :) Thanks yang sudah baca ceritaku.•••