webnovel

SULTAN FAMILY My Brother is My Bodyguard

Rachel Gabriella Winata , cucu perempuan satu satunya yang dimiliki Bram Winata dan Retno Winata. Gadis remaja SMA yang dikawal oleh 3 orang anak laki laki seusianya yang memang merupakan saudaranya sendiri. Mereka adalah cucu cucu keturunan SULTAN. Rachel dijodohkan oleh Retno , atau oma Rere alias neneknya sendiri kepada seorang anak dari orang paling terkaya nomor dua setelah keluarganya . Akankah Rachel menuruti permintaan sang Nenek ? Atau Rachel akan menolaknya ? Simak terus kisahnya hanya di SULTAN FAMILY . Selamat membaca ! Semoga kalian suka :)

FheeKamikaze_ · Teenager
Zu wenig Bewertungen
111 Chs

BAIK-BAIK SAYANG...

Malam harinya, saat pukul 19.00 WIB. Rachel keluar kamar untuk ikut makan malam bersama keluarga. Meskipun mood nya terlihat kurang baik, tetapi Rachel menyantap makanannya dengan lahap juga sangat cepat.

Orang-orang pun hanya memperhatikan tingkah Rachel yang cukup aneh pada malam itu. Namun tak ada yang berani bertanya atau bicara pada Rachel, termasuk Cellyn dan Andrea.

Setelah meneguk setengah gelas air putih, Rachel langsung pamit pergi ke kamarnya. "Rachel pamit duluan ke kamar." ucapnya.

"Tunggu Chel." cegat Laura membuat Rachel berhenti melangkah. Semua orang kaget mendengar Laura memanggil kembali Rachel. Mereka pun langsung memberi isyarat dengan gelengan kepala, agar Laura tidak bicara apapun pada Rachel. Tetapi Laura malah tersenyum tipis dan melanjutkan pembicaraannya. "Besok pagi Nadin minta kita datang ke Delicious Resto, pukul 9. Salsa mau pindah sekolah, dan ingin melakukan perpisahan bersama kita."

"Habiskan makan malam elo dengan cepat. Kalau tidak, gue kunci lagi kamar gue." timpal Rachel tanpa menatap lawan bicaranya. Kemudian kembali melangkah dan berlalu.

"Hah, iya." sontak Laura kaget dengan perkataan Rachel. Ia segera menghabiskan makan malamnya.

Andrea dan anggota keluarga yang lainnya nampak kebingungan. Karena tidak mengetahui dengan apa yang terjadi pada Rachel. "Ada apa dengan anak itu ?" tanya Rere heran.

"Rachel belum mengatakan apa-apa oma." jawab Rafa.

"Jadi, kalian juga tidak tahu ?" timpah Andrea yang langsung mendapat gelengan dari Rafa juga yang lain.

***

Bumi terus berputar, kini bulan berganti menjadi matahari. Langit begitu cerah, hari yang penuh semangat. Mood Rachel pun sudah kembali membaik. Ia sudah berdandan rapi memakai rok pendek diatas lutut dengan sweater kebanggaannya. Sweater berwarna merah muda dengan nama ciri khas dirinya dibagian punggung yang bertuliskan Lollypop dan merupakan produk pertamanya yang akan lounching minggu depan.

Rachel juga mengemas satu sweater untuk Salsa sebagai hadiah dan kenang-kenangan dari dirinya. Dan pertemuannya berubah menjadi sebuah pemotretan untuk promotion produk dari Lolly Cloth.

Rachel mencoba membuka usaha sendiri, yang dibantu oleh Marissa juga Angel. Dan produk itu bersifat limited edition. Rachel hanya mengeluarkan 150 pcs baju, termasuk yang dirinya pakai sekarang. Tetapi hanya 100 pcs baju yang akan dijual, 50 pcs berwarna merah muda untuk perempuan dan 50 pcs berwarna abu-abu muda untuk laki-laki. Dua varian warna itu menjadi pilihan Rachel untuk produknya.

***

Sesampainya diresto, Rachel sengaja menyuruh manager yang bekerja ditempat orang tuanya untuk mengosongkan rooftop. Lalu menyetingnya sebagai latar pemotretan semenarik dan sebagus mungkin.

Dekor dan hiasan telah Rachel persiapkan bahkan penata rias pun Rachel hadirkan. Satu persatu melakukan pemotretan tunggal, lalu couple pasangan, couple sahabat sampai melakukan rekaman video dengan dibantu Roy sebagai manager Rachel juga sang asisten.

Beberapa jam kemudian, mereka telah selesai dan melakukannya dengan baik.

"AAHHH! Rachel, gue seneng banget." ucap Salsa girang. "Gue jadi kek model dadakan deh." pujinya sendiri.

"Alay elo." cibir Rafi.

"Ck! Berisik elo." decak Salsa.

Mereka pun berbincang-bincang seraya bercanda sambil menyantap makanan. Tak terasa waktu pun berjalan begitu saja. Jam diponsel menunjukkan pukul 3 sore. Pertemuan mereka akan segera berakhir, karena Rachel juga harus prepare untuk keberangkatannya esok hari.

"Elo juga baik-baik diJepang." ucap Salsa pada Rachel. "Gue pasti merindukan kalian."

"Gue mah sih gak bakalan rindu elo." ujar Nadin iseng.

"Halah, laga elo. Bukannya elo ngemis-ngemis minta gue tetep di Jakarta?" timpal Salsa membuat semua orang tertawa.

"Kalau gitu, gue duluan ya." Rachel pun pamit pada Nadin juga Salsa.

"Thanks ya, Chel. Udah luangin waktu elo buat gue." Salsa pun berterima kasih.

"No problem."

"See you next time guys."

Rachel dan yang lainnya pun bergegas pulang. Kali ini Rachel tidak mengendarai mobilnya sendiri. Ia ingin menikmati kebersamaannya dengan para saudaranya. Sebab, ini pertama kalinya Rachel berpergian sendiri tanpa pengawalan dari trio kwek kwek alias Rafa, Rafi dan Rio. Apalagi Rachel perginya keluar negara.

Ada sedikit keraguan dihati Rafa untuk membiarkan saudara perempuannya pergi jauh tanpa awasan dari dirinya. Namun itu bisa membuatnya belajar lebih mandiri. Lagipula Rachel tidak sendirian, dia ditemani oleh Jason. Meskipun Rafa kurang yakin kalau Jason bisa menjaga Rachel dengan baik.

"Gimana persiapan elo ?" tanya Rafi mengawali pembicaraan saat dalam perjalanan pulang.

"Udah siap kok."

"Obat elo ?" timpah Rio.

"Udah, gue juga udah minta vitamin sama Daniel." timpal Rachel.

"Berkas-berkas elo gimana ?" tambah Laura.

"Udah beres semuanya. Gue tinggal berangkat besok. Aelah, nanya mulu dah." jawab Rachel sedikit ketus.

"Memastikan saja BABY BEAR." ucap Rafi menekan.

***

Keesokan paginya, keluarga Winata telah bersiap untuk mengantar keberangkatan Rachel ke Bandara. Meskipun jadwal Rachel berangkat pada pukul 10 nanti, tetapi mereka ingin bersenang-senang dan menghabiskan waktu bersama Rachel sebelum ditinggal ke Jepang selama 3 bulan.

Sebelum ke Bandara, mereka mampir terlebih dahulu ke sebuah Kafe Candy yang berada tak jauh dari Bandara. Kebersamaan keluarga Winata memang selalu menjadi prioritas. Dan ini merupakan kali pertamanya mereka ditinggal jauh oleh Rachel.

Gadis manja satu-satunya dikeluarga Winata kini sudah beranjak lebih dewasa. Mereka tak percaya, gadis kecil yang dulu selalu minta dibeliin lolipop tumbuh dengan sangat cepat.

"Kamu cepat sekali tumbuhnya, sayang." ucap Cellyn menatap wajah anaknya. "Kamu yakin, kamu mau ikut sekolah kilat diJepang ?" tanyanya ragu.

"Mamih, bukannya ini kesempatan bagus ya ?" tanya balik Rachel. "Lagian ini kegiatan sekolah."

"Tapi kamu kan anak perempuan. Mamih gak biasa biarin kamu sendirian. Nanti siapa yang jagain kamu disana ?" Cellyn pun mulai mengkhawatirkan Rachel.

"Sayang, anak kita kan gak sendirian. Kita punya Jason." timpah Andrea meyakinkan. "Lagipula anak kita jago beladiri."

"Kamu tenang saja Cellyn, papih sudah urus semuanya." tambah Bram. "Papih sudah meminta bantuan pada teman papih di Jepang."

"Rachel itu tinggal di asrama tan. Jadi tante gak usah khawatir." sambung Rafi.

"Ya sudah, berarti kamu harus baik-baik disana. Jangan merepotkan orang lain. Makan yang tepat, jangan sampai ada kata telat." nasehat Cellyn.

"Siap madam, laksanakan!" ujar Rachel seraya memberi hormat.

"Mamih sayang kamu, Rachel." Cellyn pun memeluk anak semata wayangnya.

"Love you too moms. Rachel sayang juga sama kalian." ucapnya seraya balas peluk pada Cellyn.

"Gue gak dipeluk juga nih ?" kata Rafi sok ngambek.

"IH, OGAH!" ketus Rachel.

***

Usai dari Kafe, keluarga Winata segera pergi ke Bandara karena waktu sudah menunjukkan pukul 9 lewat juga sudah ditunggu oleh Pak Candra selaku pengurus sekolah kilat.

Setibanya di Bandara, mereka langsung mencari keberadaan Pak Candra dan Jason. Untung saja, Rachel tidak terlambat dan bisa cepat menemukan mereka berdua.

"Pagi semua!" sapa Jason pada seluruh keluarga Winata.

"Pagi juga Jason." sapa balik Cellyn.

"Selamat pagi, pak Candra." tak lupa Bram menyapa pak Candra.

"Pagi, pak Bram. Bagaimana kabarnya ?"

"Fine. Alhamdulillah, saya dalam keadaan sehat." jawab Bram. "Saya titip cucu saya. Tolong bimbing dia dengan baik."

"Baik, pak Bram. Saya jamin, akan melakukan yang terbaik."

Satu persatu Rachel memeluk anggota keluarganya. Ia merasa sedikit sedih harus berjauh-jauhan dengan keluarganya. Apalagi dirinya pergi tanpa didampingi oleh ketiga saudaranya yang selalu ada untuknya.

"Belajar mandiri. Jangan nyusahin orang lain." pesan singkat Rafa pada Rachel.

"Okeh bos!"

"Baik-baik ya sayang, jaga diri kamu." ucap Rere yang langsung mendapat anggukan dari Rachel. "Jason! Oma percayakan semuanya sama kamu."

"Baik oma." timpal Jason.

"Na!" panggil Rachel pada Laura. "Jagain mamih gue, kalau ada apa-apa kabarin gue." ujarnya.

"Pastinya. Elo gak usah khawatir."

"Awas elo, jangan ngambil kekuasaan gue dirumah." perkataan Rachel pun membuat semua orang tertawa. "Ih, malah pada ketawa. Ya udah, bye-bye semua." gerutunya seraya melambaikan tangan.

"Kita pamit semuanya." tambah Jason berpamitan.

"Semoga selamat sampai tujuan kalian." Dan mereka pun berlalu.

***

Beberapa jam kemudian, ada kabar berita mengenai kecelakaan pesawat Indonesia saat mendarat di Bandara Jepang. Pesawat bernomor 251 itu mengalami tabrakan dengan pesawat lain yang akan mengudara. Penyebab utamanya kecelakaan tersebut belum dapat dipastikan.

"RACHEELLL ???"

★★★★★