~Slalu mengingatmu , dimanapun aku berada~
And now , I'm missing you again (Rachel Gabriella W)
**Dua Hari Kemudian**
Waktu terus bergulir , Rachel berasyukur sebab ia masih bisa menyapa mentari pagi . Disebuah kursi taman rumah sakit , Rachel duduk menikmati udara pagi yang sejuk diiringi oleh siulan burung .
🎶Kupejamkam mata ini...
Mencoba tuk melupakan...
Segala kenangan indah...
Tentang dirimu... Tentang mimpiku...
Semakin aku mencoba...
Bayangmu semakin nyata...
Merasuk hingga ke jiwa...
Tuhan tolonglah , diriku...
Entah dimana... Dirimu berada...
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu...
Apakah disana , kau rindukan aku ?
Seperti diriku yang merindukanmu
Selalu merindukanmu...🎶
Sebuh lagu telah menemani Rachel dipagi itu , ia duduk termenung memikirkan sesuatu . Lebih tepatnya mengingat seseorang .
"Gue cariin ternyata disini ." ucap seseorang yang telah membuyarkan lamunannya .
"Ngapain nyariin gue ?" sahut Rachel tanpa melirik siapa yang telah datang menemuinya pagi itu .
"Nih sarapan buat lo ." tukas orang itu sembari meletakkan sebuah kotak makanan berisi bubur ayam disamping tempat Rachel duduk . "Gue jemput lo sepulang sekolah ."
"Ngapain jemput ?" lagi lagi Rachel berbicara jutek .
"Elo gak mau pulang ? Yaudah , gue gak bakalan jemput lo ." ujarnya seraya pergi ninggalin Rachel ditaman .
Rachel pun seketika menengok dan melihat bahwa lawan bicaranya akan segera pergi .
"Bang Rafa ! Tunggu ." panggilnya . Ya , orang itu adalah Rafa .
"Wee ?"
"Gue pengen pulang sekarang ." Rafa pun hanya sekilas menengok dan tersenyum menyeringai lalu pergi tanpa berkata apa apa lagi sehingga membuat Rachel kesal .
"Iiissshh !" decak Rachel kesal . Merasa mood nya sudah rusak , ia pun beranjak dari taman dan berniat untuk pergi kantin sembari mencari seseorang .
"Pak ! Lemon tea hangat 1 ya ." ucap Rachel pada pelayan kantin .
"Baik mbak ." sahut pelayan tersebut .
Tak butuh waktu lama , minuman yang dipesan pun sudah datang dan Rachel segera pergi dari kantin menuju ruangannya .
TRING... suara ponsel Rachel pun berdenting tanda pesan telah masuk .
"Nomor baru nih . Siapa ya ?" pikir Rachel yang memang tidak mengenali nomor yang baru saja mengirimi sebuah pesan di whatsapp .
💬"Hai Rachel ! Gimana kabar lo ? Sorry ya , gue belum sempat nengok lo ."
💬"Sorry , who are you ?" balas singkat Rachel .
💬"Gue Laura ."
💬"Oh..." Hanya ber oh saja jawaban yang diberikan oleh Rachel . Singkat padat dan jelas , balasan pesan itu pun membuat Laura berdecak kesal dan berpikir kenapa ada orang sedingin es kutub seperti Rachel .
Saat Rachel menyusuri setiap koridor rumah sakit , ia sama sekali tak dapat menemukan orang yang di cari . Dan dirinya malah bertemu dengan orang yang super duper nyebelin .
BRUK ! Cup minuman yang Rachel bawa pun tumpah dan terjatuh sampai mengenai orang yang baru saja ia tabrak .
"Arrggghh ! Elo kalau jalan pake mata dong ." ketus Rachel kesal . Orang itu pun hanya tersenyum menyeringai .
"Pantes bodoh ." itulah yang dilontarkan orang tersebut seraya pergi meninggalkan Rachel tanpa ada kata maaf .
"Woi ! Maen pergi aja lo , minta maaf kek atau apa kek . Ganti rugi dong minuman gue njim ." rutuk Rachel sambil teriak . "Dasar cowok aneh . Mana ngatain gue bodoh lagi ."
Rachel pun kembali berjalan seraya menghentak hentakan kakinya karena kesal .
Ketika sampai didepan ruangannya , Rachel bertemu dengan orang yang dicarinya .
"Lho , Rachel ? Dari mana kamu ?" tanya seorang dokter muda tampan yang memakai jas putih .
"Eeump ? Sebenarnya Rachel cari kak Daniel sambil pergi beli minuman ke kantin ." Sesaat dokter itu pun memperhatikan apa yang dibawa oleh Rachel lalu tertawa kecil yang membuat Rachel kebingungan .
"Katanya beli minuman , kenapa yang dibawa cuma kotak makanan saja ?" tanya dokter tersebut .
Daniel Argantara , seorang dokter muda yang tampan yang baru saja bekerja sebagai dokter magang di rumah sakit Medical Medis . Ia merupakan anak angkat dari Dokter Bagas .
"Ck ! Gara gara cowok aneh , minuman Rachel tumpah deh ." adunya lengkap dengan mengerucutkan bibirnya yang sudah seperti tutut .
Rachel memang dekat juga dengan Daniel . Tak hanya pada Rafa , Rafi , dan Rio , ia juga sering mencurahkan isi hati padanya . Namun , akhir akhir ini Daniel memang tidak punya banyak waktu untuk Rachel . Karena pekerjaan barunya membuat Daniel sibuk di rumah sakit bersama dokter Bagas .
"Cowok aneh , siapa ?" tanyanya penasaran .
"Tahu tuh ."
"Ya sudah , nanti kakak beliin deh ." ujarnya sambil merangkul Rachel masuk ke dalam ruangan. "Kamu kenapa bisa sampai masuk rumah sakit ?" tanya Daniel .
"Euuhhh ? Kemarin , maghku kambuh ." cengir Rachel .
"Mmm... sudah kakak duga . Kenapa bisa kambuh ? Lagi galau ?" ledeknya membuat Rachel semakin cemberut .
"Ish ! Kak Daniel ! Mana ada Rachel galau ." Sarkas Rachel .
"Uh , tayang . Jangan cemberut gitu dong adek kakak ." ujarnya sambil mengusap puncak rambut Rachel .
Tok tok tok ! Terdengar suara ketukan pintu dari luar .
"Masuk !" ucap Daniel .
"Permisi Dok , ini ada titipan buat mbaknya ." ucap seorang Office Boy seraya menyodorkan satu cup minuman .
"Oh , dari siapa mas ?" tanya Rachel .
"Dari mas mas yang pake jas navy , mbak . Kalau begitu saya permisi ."
"Oh , terima kasih mas ."
***
Waktu menunjukkan pukul 3 sore . Rachel pun tengah dalam perjalanan menuju pulang ke rumahnya bersama dengan Rafa dan yang lainnya .
"Huaa.... Akhirnya ." ucap Rachel seraya merentangkan kedua tangannya saat turun dari mobil setelah sampai didepan rumahnya . Lalu berjalan masuk ke dalam rumah dan diikuti oleh yang lainnya .
Terlihat sang nenek sedang duduk manis menunggu kepulangan cucu perempuannya dari rumah sakit .
"Ommaaa !" teriak Rachel dengan sedikit berlari kecil menghampiri Rere di ruang keluarga . Lalu memeluknya dengan sangat erat . "Miss you so much." ucapnya manja seraya cipika cipiki .
"Oh , really ?" tanya Rere .
"Yes , oma ."
"I miss you too ." balas Rere sembari mencubit batang hidung Rachel . "Mandi gih , bau asem kamu ." titahnya ngeledek .
"Ah , oma ! Rachel kan sudah mandi , wangi gini masa dibilang bau asem ?" rutuknya yang membuat Rere tertawa kecil .
"Ya sudah , kalian boleh istirahat ." ujarnya kepada keempat cucunya .
"Baik oma ."
***
Selang beberapa jam , setelah makan malam . Rachel memilih duduk diayunan dibalkon kamarnya sambil bermain gitar .
"Cowok tadi mirip banget sama dia ? Apakah dia kembali ? Tapi kenapa dia tidak mengenali gue ? Apa dia lupa sama gue ? Atau jangan jangan..." pikiran Rachel terus bergulat dengan pertanyaan pertanyaan yang muncul diotak .
Rachel pun segera memetik senar gitar , lalu memulainya bernyayi .
🎶 I can be tough , I can be strong
But with you , it's not like that at all
There's a girl , that gives a shit
Behind this wall , you've just walked through it
And I remember , all those crazy thing you said
You left them running through my head
You're always there , you're everywhere
But right now , I wish you were here
~Flashback On
"Aku janji , aku nggak bakalan tinggalin kamu." ucap anak kecil laki laki kepada Rachel kecil . Anak perempuan kecil itu tersenyum lebar . Ia menghapus air mata dipipinya .
"Iya kak , Rachel janji nggak bakal ninggalin kakak juga , pinky swear ." ucap Rachel kecil seraya mengangkat jari kelingkingnya . Anak laki laki itu pun menautkan jari kelingkingnya kepada Rachel . Keduanya tersenyum lebar .
~Flashback Off
🎶 All those crazy things we did
Didn't think about it , just went with it
You're always there , you're everywhere
But right now , I wish you were here🎶
Matanya menerawang jauh , sekelebat bayangan masa kecilnya dengan teman masa kecilnya itu memenuhi pikirannya . Tiba saat reff lagu , tangis Rachel pecah .
🎶 Damn... Damn... Damn... What I'd do to have you here , here , here
Damn... Damn... Damn... What I'd do to have you near , near , near
🎶 I love the way you are
It's who I am don't have to try hard
We always say , say it likr it is
And the truth is that I really miss🎶
Rachel menatap lurus ke depan dengan tatapan sendu , ia sangat merindukan laki laki itu .
"Gue gak suka lihat lo nangis ." ucap seseorang lirih .
"Bang Rafa ?" ujar Rachel tersadar melihat Rafa yang sudah berada dipintu balkon kamarnya . Seketika Rachel berhenti bernyanyi .
"Ngapain lo nangis ?" tanyanya sekali lagi .
"Gu-gu-gue , gue...." Rachel pun menggantung ucapannya .
"Bicaralah , gue bakal dengerin ."
Lalu Rachel mulai bercerita , meskipun tak banyak . Karena Rachel tahu , Rafa tak suka basa basi . So , dia bercerita langsung ke intinya .
"Mungkin hanya mirip saja ." ujar Rafa .
"Tapi bang , dia memiliki warna bola mata yang sama ." jelas Rachel . "Apa dia amnesia ?"
"Maybe ." jawab Rafa singkat . "Sudahlah , jangan pikirin dia lagi . Elo baru saja sembuh , angin malam gak baik buat lo . Cepat tidur dan beristirahatlah ." perintah Rafa pada Rachel seraya berjalan masuk menuju pintu kamar Rachel .
"Iya , iya ! Bawel amat sih ." gerutu Rachel sembari masuk kedalam kamarnya .
★★★★★
•••Hai sahabat SulFam ! Jangan lupa dukung ya cerita ini , biar makin semangat authornya . Bab selanjutnya bakalan makin seru dari Rachel , nah disitulah cerita Rachel dimulai•••