webnovel

Rasa Curiga Vian

Kota X

Di perjalanan, Endra kembali menjelaskan sedikit materi saat pertemuan nanti. Sedangkan Vian, ia mendengar sesekali mengangguk, fokus dengan jalanan di depanku saat ini namun mengingat apa yang dikatakan asistenku.

Tidak butuh waktu lama untuk sampai di restoran yang menjadi tempat pertemuan, keduanya turun bersama dan jalan menuju pintu masuk, disambut oleh pelayan yang mengantar ke ruangan sesuai pesanan.

Pelayan tersebut mengantar ke jajaran private room, membukanya dan mempersilakan masuk dengan ramah.

Vian hanya mengangguk, beda dengan Endra yang mengucapkan terima kasih secara langsung. Dari sini ia bisa melihat seorang pria paruh baya, duduk dengan seseorang lainnya sambil berbincang.

Ia rasa itu asistennya, tapi entahlah. Ini kali pertama kami kerjasama dan ia harap lancar seperti yang sudah-sudah.

Tap!

"Selamat siang, semuanya. Maaf kami telat." Endra menyapa dengan senyum tidak enak, sedangkan Vian menampilkan ekspresi menyesal dengan senyum kecil.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com