Hyperion Hotel Berlin, Jerman
Hening di antara keduanya, ketika Vian diam sambil berpikir tentang tawaran sang mantan.
Ia menimbang-nimbang jawaban apa yang harus dikatakan, untuk menolak halus ajakan dan tidak mengundang umpatan.
Bukan apa, ia hanya tidak ingin menambah beban.
Namun, di saat ia ingin menjawab dengan penolakan, bola matanya yang bergulir melihat ke arah pintu restaurant di mana ada Aliysia yang juga melihat ke arahnya, berdiri dengan wajah dan tatapan kecewa ketika melihat pria yang habis diajak bertengkar sedang bersama wanita lain.
Seketika Vian berpikir jika Aliysia pasti akan semakin membencinya, jika melihatnya sedang bersama Wanita lain.
Seharusnya, setelah ini wanita di sana akan menjauhinya 'kan?
Niatnya untuk menolak tawaran sang mantan segera berganti dengan senyum manis terukir di bibir yang kaku, begitu pula dengan anggukan kepala yang membuat si mantan menyambutnya suka cita.
"Hum, tentu saja. Apa salahnya makan bersama."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com