Daniel segera mendorong kursi roda Mirella untuk pergi dari rumah kedua orang tuanya.
"Daniel....maafin mama....Daniel...maafin mama" tangis sang mama, namun Daniel terus melangkah maju meninggalkan sang mama dengan penyesalan dihatinya.
"Daniel...kasian mama" kata Mirella saat mereka sudah berada dihalaman rumah orang tua Daniel. "tidak apa, ada papa yang akan menenangkan mama" kata Daniel acuh.
Sebenarnya hati Daniel sangat ingin berlari dan memeluk sang mama, namun dirinya tidak akan mampu melakukan itu. Daniel tahu...orang tuanya mungkin sangat kecewa pada dirinya. Namun dirinya juga tidak tahu apa yang harus dilakukannya.
Daniel tahu orang tuanya sangat menyayangi Mirella, namun dirinya tidak bisa memaksa Mirella untuk terus menjadi istrinya. Mirella Punya hak untuk bahagia dalam hidupnya, dan Daniel tahu, bahagia Mirella mungkin juga tanpa dirinya. Mungkin Tuhan sengaja mempertemukan namun bisa jadi Tuhan mengariskan jodoh mereka hanya sampai sini saja.
"Daniel...." pangil Mirella. Dirinya tahu Daniel pasti sangat sedih kini, namun dirinya tidak tahu apa yang bisa membuat Daniel terhibur. Mereka berjalan - jalan sampai ke Taman.Daniel membelikan Mirella ice cream juga gula kapas. "Daniel....apa tidak apa - apa Kita tinggalin mama gitu aja" kata Mirella khawatir.
Dengan suasana Taman yang menyenangkan keduanya m nikmati waktu kebersamaan ini dengan beragam kenangan. Setelah sekitar satu jaman sopir papa Daniel datang menyusul mereka.
"tuan muda,,tuan besar sudah menunggu anda dirumah"katanya . Daniel hanya mengangguk dan kembali mendorong kursi roda Mirella.
sesampainya dirumah kedua orang tua Daniel, seorang asisten rumah tangga membawa Mirella ke meja makan, sementara Daniel menemui mama juga papanya.
"Daniel kamu sudah pulang"kata sang papa. Daniel hanya menganguk sebagai jawaban. "Daniel...mama tidak sengaja,,maafin mama tadi ya..." kata sang mama. Dan hanya mendapat jawaban anggukan dari Daniel.
"Dan...bisakah kamu ceritakan masalah sebenarnya pada kami, apa benar kamu selingkuh?" Tanya sang papa. Daniel jelas tahu jikalau orang tuanya memang selalu melakukan s suatu yang kadang tidak dimintanya.
"pernikahan kami, diawali dengan keterpaksaan, kalian berdua tahu itu.jadi apa yang masih kalian harapkan dari semua ini" kata Daniel lagi.
"apa kamu tidak mencintai, atau menyayangi Mirella Dan?" Tanya sang papa lagi.
"papa tahu....aku menyayanginya....sangat malah....namun aku tidak akan membiarkan dirinya tidak bahagia bersamaku. mungkin dirinya akan bahagia bersama dengan orang yang lain" kata Daniel membuang pandangan dari orang tuanya.
"apa kalian tahu....ternyata Mirella adalah sahabat Dani" kata Daniel membuat fokus kedua orang tuanya dengan perceraiannya. "bagaimana kamu tahu? apa Mira yang cerita?" Tanya sang mama antusias kali ini. Daniel hanya menganguk mengiyakan. "bukankah mama sudah tahu,,Makanya mama ketus pada Mirella Setelah Kita pulang dari Jepang" kata Daniel datar.
orang tua Daniel tahu...Daniel akan selalu membuat muka masam jika ada bahasan tentang Dani.