Evelyn terus menuruti arah jalan yang Davit ucapkan, wanita itu mengernyit saat mengetahui jalanan ini. Ini adalah jalanan yang sangat-sangat tidak asing baginya. Meskipun wanita itu tidak sering pergi ke Bandung, dalam artian tidak dalam jangka waktu yang beruntun tetapi ia sudah paham jalan yang diarahkan suaminya itu. Ini adalah jalan menuju tempat rekreasi yang sebenarnya memang hampir mirip dengan rekreasi di Jakarta.
Sedikit informasi saja, Davit sama sekali tidak memberitahukan ke mana mereka akan pergi, pria tampan itu hanya mengarahkan harus lurus, belok kanan, belok kiri, atau bagaimana. Dan, ya! Evelyn tentu saja menuruti itu semua walaupun hatinya sedikit penasaran, dan sekarang rasa penasaran itu sudah dapat ia musnahkan karena sudah tahu tujuan.
"Aku udah tau kita mau ke mana," pamer Evelyn dengan bersedekap dada. Wanita itu sedikit menaikan dagunya membuat dirinya terasa yang paling berkuasa.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com