webnovel

Percaya Padaku, Oke?

Redakteur: Wave Literature

Ethan Gu terus membujuk Shia Tang agar kembali percaya lagi padanya, "Aku mengerti kamu tidak ingin orang lain tahu jika kamu sering berkunjung ke psikiater, terutama untuk orang yang mengenalmu. Tapi Shia, aku bukan orang lain. Aku Ethan Gu, Ethan Gu yang selalu percaya padamu."

"Tapi, kamu orang yang kupercaya, malah melihatku datang ke psikiater dan dokter yang menanganiku adalah kamu!" Shia Tang sangat marah dengan suara yang menajam.

Shia Tang tidak ingin ada yang tahu jika dirinya mengunjungi psikiater. Maka dari itu ia hanya percaya pada Dr. Carl Graffield yang secara kebetulan ditemuinya di rumah sakit jiwa ketika dirinya masih kecil. 

Shia Tang mengunjungi klinik psikiater ini karena terkadang Shia Tang merasa tidak bisa membedakan yang mana fantasi atau kenyataan. Ketika opini publik selalu mendesaknya, Shia Tang takut akan menjadi seperti ibunya suatu hari nanti.

Bukankah penyakit 'gila' itu juga bisa diturunkan? ketika Shia Tang tidak bisa lagi menenangkan hatinya, di saat itu dirinya harus menemui psikolog untuk memastikan dirinya benar baik-baik saja.

Sudah sangat lama Shia Tang tidak mengunjungi psikiater. Kecuali tiga tahun yang lalu setelah kembali dari tur pertunjukan di Afrika Selatan. Di Internet penuh dengan cacian dan keraguan yang ditujukan padanya. Hal itu membuat Shia Tang tidak tahan dan memutuskan mundur dari semua penampilan pianonya, lalu memutuskan untuk menemui psikiater.

Tetapi, Shia Tang yang terlihat aneh diketahui oleh Ethan Gu, atau satu-satunya orang yang selama di kampus mempercayainya bahwa dirinya tidak memiliki penyakit mental. Selanjutnya pergulatan batin sedang terjadi pada Shia Tang, Bagaimana cara pria ini memandangku sekarang? Apa dia masih mempercayaiku?

"Shia, kamu keterlaluan. Tidak peduli dari sudut pandang profesional atau dari sudut pandang seorang teman. Aku tidak akan melakukan apa pun untuk menyakitimu. Percayalah padaku, seperti aku percaya padamu, oke?" Ethan Gu berbicara dengan lembut dan sabar.

Akhirnya Shia Tang berhenti gemetar lalu mengibaskan tangan dengan keras, "Biarkan aku pergi! Aku tidak akan datang lagi. Aku minta tolong musnahkan semua berkasku!" Shia Tang menolak untuk percaya pada Ethan Gu karena tak mau mengambil resiko.

"Shia, kamu tahu memusnahkan semua berkas-berkasmu itu tidak mungkin! Aku bisa membantumu, aku ingin membantumu!" 

Klinik memiliki aturan, bukan berarti jika seorang dokter ingin menghapus semua data pasien maka bisa langsung dihapuskan, tetapi seorang dokter pasti bisa menjaga privasi pasien.

Shia Tang melihat ketulusan di mata Ethan Gu dan berbalik sedikit dengan tenang, ia merasa dirinya yang sekarang sedikit memalukan. "Aku tidak ingin ada yang tahu, bahwa aku datang menemui psikiater. Karena itu, akan membuat hal yang tidak benar menjadi kenyataan."

"Aku mengerti... aku mengerti semua itu. Jadi, aku hanya akan menghadapimu sebagai seorang dokter." Ethan Gu berjanji, memastikan apa yang dia ucapkan tulus dari dalam hati.

"Aku harus pulang, setelah itu... Mungkin tidak akan datang lagi." Shia Tang mengangguk dan menurunkan setengah egonya. Shia Tang masih tidak bisa melewati penghalang di hatinya dan tidak ingin orang yang dia kenal tahu semua hal tentangnya.

"Aku juga tidak ingin kamu datang kembali, karena itu berarti kamu baik-baik saja. Aku harap kamu tidak akan lagi meragukan dirimu sendiri." Ethan Gu berkata dengan tersenyum lembut.

"Yah, terima kasih. Aku yakin kamu orang yang sangat profesional," Shia Tang berusaha percaya dengan Ethan Gu. Sehingga, dirinya berharap tidak akan ada seseorang yang akan mengungkapkan rahasia ini.

"Jangan khawatir, percayalah padaku." Ethan Gu mengetahui, bahwa Shia Tang masih tidak percaya padanya, lalu ia berusaha dengan tegas meyakinkannya.

"Kalau begitu aku akan pergi. Selamat tinggal." Shia Tang tersenyum tipis, lalu berbalik.

Ethan Gu menatap bayangan yang kesepian di mata gelap Shia Tang. Hal itu membuatnya dan seolah-olah mendorong dirinya untuk selalu menjaga Shia Tang. Tiba-tiba, Ethan Gu teringat masa lalu… Shia Tang, seorang gadis yang selalu lewat dengan kepala tertunduk. 

Ketika Ethan Gu tahu jika Shia Tang yang membuat janji datang kesini, tidak tahu mengapa, hatinya begitu bersemangat. Jika boleh memilih, Ethan Gu benar-benar tidak ingin bertemu dengan Shia Tang di tempat ini. Sejak pertemuannya hari ini, membuatnya merasa begitu terbebani. 

Shia Tang melangkah keluar dari klinik dengan terbebani beberapa masalah, semua ini membuat dirinya menjadi linglung. Ketika baru sampai di pintu depan klinik, Shia Tang tidak bisa menghindari orang yang masuk lalu menyenggol bahunya, membuatnya hampir jatuh.

"Apa kamu tidak punya mata ?!" orang di depannya berkata dengan kasar.

Shia Tang kesulitan untuk berdiri dengan benar, sekilas ia melihat bahu orang di depannya. Lalu, ia tampak pucat dan buru-buru menundukkan kepalanya, kemudian memutuskan untuk segera pergi.

Namun...