webnovel

Namaku Billy Li

Redakteur: Wave Literature

Pengantin pria tersebut menyipitkan matanya sembari menundukkan kepala dan memandang pengantin wanitanya.

Tubuh Shia Tang semakin gemetar. Di sampingnya, Melvin Tang menatap anaknya dengan cemas. Gadis itu memilih untuk menatap pria yang satu kepala lebih tinggi darinya. Ia merasa harus mengumpulkan seluruh keberaniannya sebelum bisa menggerakkan diri untuk berkata, "Aku... aku akan menikahi putra tertua keluarga Li, bukan kamu!" dengan sisa keberanian, akhirnya Shia Tang mengungkapkan kebenaran yang seharusnya.

"Ternyata, bahkan kamu tidak tahu siapa yang akan kamu nikahi?" Pengantin pria itu mengulurkan tangan dan mengangkat wajah Shia Tang. Dengan nada dingin, ia pun mengungkap identitasnya, "Namaku Billy Li, sepupu dari tiga bersaudara Wilson Li! Ingatlah nama ini, karena itu akan menjadi identitas yang tidak akan pernah bisa kamu singkirkan dalam hidupmu!"

Shia Tang melangkah mundur karena ketakutan akan niat jahat yang terpampang jelas di wajah pria tersebut, itu semua seperti ramalan yang mengerikan. Shia Tang merasa seolah dirinya tenggelam ke dasar danau. Ia merasa seperti sebuah boneka yang sedang dipermainkan.

Alunan musik pernikahan bergema. Pengantin pria dengan anggun menginjak karpet merah dan menggandeng pengantin wanitanya yang terlihat ketakutan seperti anak burung dengan tangan sebelah kirinya. Sementara tangan kanannya, memegang foto seorang gadis kecil.

Upacara pernikahan pun berakhir dalam kekacauan. Ditemani dengan angin laut, pantai, dan ombak. Pesta pernikahan yang riuh berlangsung dengan gaya yang unik.

Mereka berdua Shia Tang dan Billy Li, sama sekali tidak dapat melibatkan diri di dalamnya. Setelah melakukan upacara pernikahan, Billy Li memberikan Shia Tang ke pengiring pengantin pria, kemudian meninggalkannya dengan acuh tak acuh. Anehnya, Shia Tang justru diantar 'Pulang' oleh para pengiring pengantin pria.

Disana, Shia Tang melihat bangunan yang akan menjadi rumahnya sekarang, jauh lebih besar dari mansion keluarga Tang. Tempat itu berada di atas gunung dan didominasi oleh bangunan yang megah. Dari mansion itu, terlihat pemandangan paling indah dari seluruh puncak gunung Xiang. Antara lain, pepohonan hijau, lautan biru, dan langit di kejauhan.

Semua gerak gerik Shia Tang telah terpantau oleh kamera cctv sejak memasuki jalan gunung menuju mansion. Para penjaga keamanan melakukan tugas mereka dengan sangat ketat.

Shia Tang duduk di kursi belakang mobil. Ia sudah mengganti gaun pengantinnya. Sekarang, ia mengenakan rok berbahan sifon dengan warna merah menyala dan memiliki motif acak-acakan. Ia melihat ke arah lampu jalanan yang dilewatinya melalui jendela mobil dengan meletakkan jari-jarinya di atas lutut. Terlihat jelas bahwa, gadis itu merasa gelisah dan kebingungan.

Setelah itu mobil memasuki pintu gerbang besi yang diukir dan berhenti tepat di depan mansion bergaya Perancis. Kemudian, pintu mobil dibuka oleh seseorang dari luar. Shia Tang merapikan roknya dan turun dengan anggun.

Pertama yang ia lihat di depan matanya adalah seorang wanita berusia sekitar empat puluh tahunan, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun. Shia Tang mengangguk dengan sopan kepada perempuan tersebut.

Wanita itu menyapa Shia Tang dan memperkenalkan diri, "Nona Tang, saya adalah kepala pelayan Star Garden. Anda bisa memanggil saya saudari Liu. Untuk selanjutnya, anda akan tinggal di sini. Sekarang, saya akan mengantarkan anda untuk melihat-lihat mansion ini." Setelah selesai berbicara, ia menghampiri Shia Tang karena gadis itu hanya berdiri terpaku di tempat.

Shia Tang penasaran, Kenapa wanita bernama Liu ini memanggilku 'Nona Tang', kenapa bukan 'Nyonya Muda'? 

"Tuan tidak mengumumkan pernikahannya kepada kami, jadi kami hanya bisa memanggil anda seperti ini." Saudari Liu menghentikan langkahnya dan berkata dengan dingin seolah mengerti dengan apa yang dipikirkan oleh Shia Tang.

Dengan kata lain, jika pria itu tidak mengumumkan pernikahannya dengan orang-orang yang ada di sini, maka mereka tidak akan memperlakukan Shia Tang sebagai nyonya muda. Status apa yang akan aku sandang di sini? Apakah akan ada tempat untukku? Setitik rasa getir memasuki hati Shia Tang, ia tidak pandai berbicara. Shia Tang hanya tersenyum pasrah dan menunduk, kemudian pergi mengikuti saudari Liu.

Meskipun hari sudah malam, penerangan yang ada disana mempermudah Shia Tang untuk dapat memahami bentuk dan tata ruang tempat tinggal barunya ini. Tidak heran saudari Liu menyebut tempat ini sebagai Star Garden, karena mansion ini benar-benar tampak seperti sebuah istana. Selain bangunan utama, masih ada ruang tamu. Tiga mansion untuk tamu, sebuah lapangan golf pribadi dengan sembilan lubang, dan sebelas danau buatan. Ada juga taman bunga, halaman berumput, serta ayunan di belakang bangunan utama.

Salah satu danau buatan disana, diatasnya terdapat sebuah jembatan gantung. Danau itu tetap tampak terang baik di siang saat di bawah sinar matahari maupun pada saat malam hari di bawah cahaya bulan. Segala sesuatu di istana ini tampaknya sudah dirancang untuk seorang anak perempuan, bahkan namanya pun seolah dibuat sama persis dengan suasana istana tersebut, yaitu 'Star Garden'.

Shia Tang kemudian berpikir lagi, Apakah gadis itu? Gadis yang ada di dalam foto itu? Sebenarnya, pria macam apa yang telah aku nikahi…?