Mungkin Shia Tang merasa senang, karena akan lebih bahagia jika makan malam tadi tidak berakhir dengan sedih. Lagi pula, ia menyukai suasana keluarga yang begitu besar, mungkin karena ada hubungannya dengan lingkungan masa tumbuh kembang dirinya.
Ethan Gu bertemu pandang dengan Billy Li. Tatapan Billy Li terlihat sangat jelas, yaitu menyuruhnya untuk mundur.
"Aku mau mengantarkan dia terlebih dahulu." kata Shia Tang yang tidak memerhatikan mata kedua pria itu saling menyerang. Ia menyingkirkan tangan Billy Li, lalu memapah Ethan Gu berjalan menuju apartemen bersama.
"Senior, kapan kamu mendarat? Kenapa buru-buru, memangnya mau ke mana?" tanya Shia Tang kemudian.
"Tidak lama setelah aku sampai di rumah, aku menghubungimu, tapi kamu tidak menjawab, kamu kira aku mau ke mana lagi?" kata Ethan Gu yang malah balik bertanya.
"Eh... ponselku tertinggal di perusahaan, maaf membuatmu khawatir." jawab Shia Tang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com