Bryan mengangguk dengan serius.
"Itu benar, Hanya ada satu Bryan di dunia ini, tidak ada yang kedua. Meskipun ada, Bryannya Shia hanya ada satu. Karena Bryan adalah satu-satunya milik Shia. Apakah kamu mengerti?" jelas Shia Tang.
Bryan mengatupkan bibirnya dan meraih jari kelingkingnya sambil berpikir. "Mengerti, Shia cuma punya satu Bryan. Cincin itu juga papa memberinya satu. Kalau diberi satu lagi, itu seperti papa dan mama memberiku adik perempuan, itu yang kedua, jadinya tidak sama," katanya.
Eh... Hal ini juga bisa digabungkan oleh anak ini? Tapi, sepertinya memang masuk akal, batin Shia Tang sambil menatap putranya dengan tatapan yang luar biasa. Terutama pada kata terakhir, yaitu 'tidak sama', dan lagi anak ini mengangguk-angguk. Lalu, apa yang bisa aku katakan lagi untuk anakku ini? Lanjutnya dalam hati.
"Shia, aku bantu mencarinya!" kata Bryan yang kemudian berdiri dari pangkuan Shia Tang dan mulai menyerbu pakaian di koper.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com