"Serahkan saja ke Steve, yang namanya asisten pribadi memang untuk bermain-main dengan nyawa," kata Carlos Ye sambil tersenyum.
Steve yang baru saja masuk, wajahnya seketika berubah menghitam saat mendengarkan perkataan Carlos Ye. "Tuan Ye, tolong tutup mulut Anda, atau Anda akan kesepian seumur hidupmu. Jangan salahkan saya karena tidak mengingatkan," katanya memperingatkan.
"Kenapa? Bukankah asisten khusus bekerja keras untuk Bos?" tanya Carlos Ye.
"Kalau begitu, kenapa bilang bermain-main dengan nyawa?!" kata Steve yang malah balik bertanya. Apanya yang bermain-main dengan nyawa, benar-benar menyakiti telinga, batinnya.
"Ehem..." Jimmy Guan berdeham dan mengingatkan Carlos Ye tentang tujuan mereka.
Carlos Ye baru teringat dengan tujuan mereka, kemudian ia berkata, "Li, tidak masalah jika tidak naik kuda, ayo kita pergi bermain basket. Kita harus memenangkan kembali pertandingan yang kalah terakhir kali, jadi bisa secepat mungkin jadi tetanggamu!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com