webnovel

Suami Pungutan Mama

Warning 21+ penuh nafsu ops... yang di bawah umur harap menyingkir. ssssssst Khaibar. Seorang lelaki yang mencari rongsokan untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan ibunya yang sakit-sakitan setelah ia ter-PHK dan sulit untuk mencari pekerjaan lagi. Ia bertemu dengan wanita paruh baya saat sedang mengais tempat sampah untuk mencari botol bekas. Wanita itu menatapinya sedari tadi lalu tersenyum ke arahnya. "Nak, sudikah kau menikah dengan anakku? Berapapun kau meminta uang akan aku kasih!" pinta wanita itu yang bernama Keysa. "Apa! Bagaimana bisa, Tante? Apa Tante sakit jiwa? Bahkan aku tak mengenalnya sedikitpun." Namun Khaibar terbelalak saat melihat gadis yang ada di belakang wanita itu. 'Dia benar-benar sangat cantik.' "Apa, Ma? Aku harus menikahi gembel itu? Ogah!" "Sudah diam! Dari pada kau membesarkan anakmu sendiri!" Apakah Khaibar akan setuju menerima tawaran itu? Apakah kepura-puraan pernikahannya bisa membuat Khaibar saling mencintai dengan gadis itu? Atau justru akan kandas seiring berjalannya waktu dengan surat kontraknya?

Uvieyy · realistisch
Zu wenig Bewertungen
363 Chs

Di Tempat Pemakaman

Mendengar perintah kakek yang seperti itu, Khaibar dan Kanha mengangguk patuh, merasa tenang dan senang ketika kakek dan nenek datang. Nenek pun mendekat ke arah adiknya Khumairoh yang dekat dengan Kimberly dan Ketty. Sementara kakek tetap berdampingan dengan pak ustadz temannya.

"Bagaimana kabarmu, Kusumo?" tanya pak ustadz sekedar berbasa-basi karena menurutnya belum dimulai berdoanya, jadi menyapa temannya terlebih dahulu, sambil dirinya melihati ke arah Khaibar dan Kanha sesekali.

"Aku baik-baik saja, tapi tak se-sehat kamu tentunya haha, kamu masih terlihat muda saja, jadi ustadz pula, jadi awet muda pastinya ya," balas kakek dengan tawanya. Keduanya terkikik geli dengan saling memukul bahu pelan.

Lalu ketika mendengar Kanha mengumandangkan adzan, keduanya terdiam, untuk menghormati adzan itu, bahkan Khaibar juga merasa sedih ketika adzan itu berkumandang, karena sudara Kanha tak seperti biasanya, itu berubah serak dan sumbang, kebanyakan menangis.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com