webnovel

Musuhnya Masih Ada Satu Lagi?

Redakteur: Wave Literature

"Mustahil!" Ibu Zhong tiba-tiba berlutut di lantai sembari menggelengkan kepalanya dengan putus asa, "Tidak mungkin! Tidak mungkin! Bagaimana mungkin Xiaochun mati! Dia tidak akan mati!"

   

Bei Mingyan mencibir, "Hukum alam memiliki pembalasannya sendiri. Kamulah yang paling bersalah karena tidak mengajari putrimu dengan baik."

Begitu tubuh ibu Zhong terhenti, ia menutupi wajahnya dan menangis dengan sedih. Tampaknya akal sehatnya telah kembali lalu ia merangkak ke Zhong Xiaochun dan mengguncang tubuh putrinya dengan putus asa. Bagaimanapun, ia tidak dapat menerima kenyataan bahwa putrinya bunuh diri.

"Xiaochun, bangun! Ini semua salah ibu, cepat bangun!" 

"Oh!"

Terdengar suara cibiran Lando. Perlahan ia mengangkat bibirnya melihat pemandangan di depan matanya. Kali ini matanya benar-benar menunjukkan kepuasan balas dendam.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com