Flash back Mentari kecil.
"Ih, kamu apa-apain sih, ikut-ikutan kami aja," hardik Emely, seorang anak perempuan yang begitu arogan bersama ketiga temannya.
Mereka kini sedang bermain 'bethi'an' di lapangan penuh rerumputan panjang. Kala itu, permainan tradisional benar-benar primadona masa kecil. Bukan mereka sebenarnya, tapi keempat anak perempuan yang merupakan tetangga Mentari. Mentari ingin sekali ikut berbaur selaku tetangga baru. Namun Mentari begitu terkejut melihat respon mereka yang begitu kaku. Apa mereka tidak mau menerima kehadiran orang baru?
"Iya ih, ganggu aja," ujar perempuan berambut pendek memprovokasi.
Emely segera mendekat dengan bangga karena ada yang mendukung. Langkah Emely semakin membuatnya tersudut hingga di pinggir batas lapangan. Padahal batas lapangan dengan jalan masih ada sekitar 2 meter.
"Masih mau ganggu kesenangan kita terus?" cibir Emely begitu kasar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com