webnovel

Suami Butaku

Vol 1 Karina harus menerima pahitnya dikhianati oleh sang kekasih. Padahal mereka sudah hampir merencanakan pernikahan. Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata sang kekasih berselingkuh dengan sepupunya sendiri. Karina benar-benar terpuruk. Ia tahu jika sang kekasih berselingkuh karena dirinya yang tidak pernah mau melakukan hal yang lebih intim dari yang namanya pegangan tangan. Bukan Karina sok suci atau apa. Dirinya hanya selalu mengingat nasehat sang Mama yang menyuruhnya untuk selalu menjaga kehormatannya. Ditengah keterpurukannya, Karina malah harus dikejutkan ketika sang Papa menerima perjodohan dari teman lama. Ia yang memang selalu berbakti dan tidak ingin mengecewakan orang tuanya mau tak mau menerima perjodohan itu. Perjodohan dengan seorang pria buta. Bagaimanakah kisah Karina selanjutnya? Akankah ia bahagia dengan pernikahannya? Vol 2 “DASAR ANAK PEMBUNUH!” Kata-kata itulah yang selalu didengar oleh gadis cantik berusia 21 Tahun, bernama Amanda Mentari. Mentari harus menutup telinganya tatkala kata-kata menyakitkan itu terlontar. Bukan sekali dia harus mendengarnya. Namun, berkali-kali. Semua orang mengatakan kalau dia itu anak pembunuh. Bukan itu saja, embel-embel ‘Anak Haram’ juga selalu dilontarkan orang-orang kepadanya. Mamanya meninggal dunia dan Papa kandungnya itu telah membunuh putri dari pasangan Ken dan Karina, kakak kembar dari Keysan Langit Pratama. Pria tampan berwajah dingin yang hanya lebih muda tiga bulan dari Mentari. Langit sangat membenci sosok Mentari dan selalu menghina bahkan menjadikan gadis malang itu sebagai pesuruhnya. Hingga pada suatu malam, Langit yang begitu membenci Mentari berniat menghancurkan gadis cantik itu dengan mengambil keperawanannya.

Layla2000 · Urban
Zu wenig Bewertungen
202 Chs

Berekspetasi Lebih

Lidya memandangi foto bayi yang baru lahir. Itu adalah foto anaknya yang pertama. Berjenis kelamin laki-laki. Anaknya yang sudah lama meninggal. Meninggal tanpa ditemukan jasadnya sama sekali. Sampai sekarang, entah kenapa Lidya masih mempunyai harapan. Harapan bahwa anaknya masih hidup.

Sudah hampir dua puluh delapan tahun berlalu. Sedih. Ya, tentu dirinya sedih. Ibu mana yang tidak sedih kehilangan anaknya dalam keadaan yang tidak wajar.

"Nak. Mama sangat merindukanmu. Di mana dirimu sekarang? Apakah memang kamu sudah berada di surga?" lirihnya sendu.

Setetes air mata keluar tanpa seizinnya. "Hiks .... Hiks ...." Menghapus air matanya.

Lidya memeluk foto itu dengan sayang. Ia sangat berharap kalau anaknya itu masih hidup. Walau terdengar sangat mustahil. Namun, tidak ada salahnya ia berharap kan?

Suara dering telepon seketika menyadarkan dirinya. Lidya langsung menoleh dan berjalan mengarah ke meja kecil dimana ponselnya terletak.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com