Rein membeli baju kulit dan sebuah pedang biasa, pedang yang biasa dipakai Rein sudah tak layak dan harus diganti dengan yang baru.
Rein juga membeli sebuah ikat pinggang yang terdapat tas kecil, Rein sebenarnya sudah mempunyai ikat pinggang itu namun itu dia ambil dari bandit dan terlalu bau dan sudah terkoyak-koyak.
Jadi Rein membeli yang baru untuk menggantikan yang lama. Setelah selesai membeli, Rein pergi ke guild petualang untuk mengambil misi.
Di tengah perjalanan ke guild petualang, Rein berpikir.
'Kalau dipikir-pikir, kenapa dwarf itu menempel kata buka di pintu padahal di sendiri sedang tidur.' Pikir Rein.
'Yah..., itu tak penting, yang lebih penting sekarang adalah cara menjadi kuat, aku harus memanfaatkan system sebaik mungkin.' Pikir Rein lagi.
Tak lama akhirnya Rein sampai di guild dan masuk kesana. Suasana ramai mengisi guild, banyak aktifitas yang dilakukan di guild ini.
Rein segera ke papan misi dan mengambil poster berisi goblin. Misi itu adalah misi membunuh goblin yang mencuri ternak.
Pagi ini ketika Rein baru terbangun, sebuah panel muncul didepannya. Panel misi itu berisi hal yang sama dengan poster misi yang dia pegang.
Hadiah poster misi itu adalah 20 koin perunggu. Misi ini berperingkat G, pas untuk Rein saat ini.
Rein akhirnya pergi menjalankan misi dengan membawa peta yang diberikan guild. Dia pergi ke suatu desa dengan menggunakan kereta.
***
Sesampainya di desa, hanya ada sekitar belasan rumah disana. Ada beberapa kandang ternak yang hanya ada sedikit hewan ternak. Desa ini berada di tanah lapang yang tak jauh disamping adalah hutan. Desa ini memiliki pagar tapi hanya pagar kayu yang sudah rapuh.
Dia menuju ke rumah yang di samping nya ada penanda 'rumah kepala desa'.
Dia mengetuk pintu rumah itu, tak lama kemudian seseorang membuka pintu. Seorang pria tua lah yang membuka pintu, dia nampaknya adalah kepala desa ini.
"Siapa anda?" Tanya pria tua itu melihat Rein.
"Aku petualang yang menerima misi membasmi goblin disekitar sini, apa anda adalah kepala desa nya?" Jawab Rein.
"Oh! Ya, saya adalah kepala dari desa ini Kalau begitu masuklah terlebih dahulu." Nampak raut wajah senang di wajah kepala desa.
"Baik." Rein masuk ke rumah kepala desa.
Mereka berada di ruang tamu, kepala desa mempersilahkan Rein untuk duduk di sofa kayu.
Setelah kedua nya duduk, Rein berbicara.
"Baiklah pak kepala desa, langsung ke intinya saja, kapan biasanya para goblin mencuri ternak?" Tanya Rein.
"Ketika malam hari, disaat orang-orang tertidur." Jawab kepala desa.
'Pantas saja gerbang tak ditutup, ternyata mereka hanya mencuri di malam hati.' Rein sebelumnya melihat gerbang desa ini tidak ditutup.
"Kenapa tidak memperkuat pertahanan desa?" Tanya Rein.
"Kami ingin membeli dari kota tetapi harganya terlalu mahal, sedangkan kami tidak punya seseorang yang mampu untuk menebang pohon di hutan sekitar sini." Jawab kepala desa dengan wajah yang murung.
"Tak ada yang mampu melakukan itu?" Rein heran.
"Di desa ini yang tinggal kebanyakan adalah wanita dan anak-anak. Ada pria di desa ini tetapi kebanyakan lumpuh, kakek ini terlalu tua untuk melakukan itu."
"Kalau begitu kenapa tidak meminta orang dari desa lain." Tanya Rein yang merasa heran.
"Kami dijauhi karena suatu hal, jadi kami tak bisa meminta tolong mereka."
'Suatu hal? Yah..., itu bukan urusanku juga sih, lebih baik kerjakan yang sudah menjadi misi.' Pikir Rein.
"Oh ya, kulihat tempat ini sangat sepi." Ucap Rein.
"Itu karena kami menyuruh anak-anak untuk tidak keluar, orang tua juga harus mengawasi anak mereka, kami takut anak-anak pergi kehutan, kebanyakan anak bercita-cita ingin menjadi petualang, mendengar goblin ada di hutan mereka menjadi bersemangat mengalahkan goblin." Kepala desa menghela nafas.
"Oke, aku mengerti, untuk saat ini kita kuatkan pertahanan dulu." Ucap Rein.
"Menguatkan pertahanan? Tapi bagaimana?" Kepala desa heran.
"Aku bisa melakukannya, apa di desa ada kapak?" Rein bertanya
Baru selesai mengucapkan itu, seseorang mendobrak pintu.
"Ini gawat Ayah!" Ucap seseorang yang mendobrak pintu. Orang itu adalah seorang wanita.
Kepala desa langsung berdiri dan menghampiri wanita itu.
"Ada apa Erine?" Tanya kepala desa.
"Eugeo dan teman-temannya menghilang!"
Seketika kepala desa terkejut.
"Apa?! Maaf tuan petualang! Aku harus mencari cucuku!" Kepala desa menoleh ke Rein.
Disaat itu juga, muncul panel misi didepan Rein.
Misi mencari anak-anak desa yang menghilang
Cari anak-anak desa ini yang menghilang, mereka saat ini berada di hutan mencari goblin.
Hukuman:
Kematian
Hadiah:
???
Terima/tolak
'Haaahhh???!!' Rein terkejut dalam hati membaca isi panel itu.
'Aku harus melakukan itu?! Jika aku menolak maka aku akan mati.' Rein berpikir.
Rein akhirnya hanya bisa menghela nafas.
Rein sudah memutuskan, dia berdiri lalu menghampiri kepala desa.
"Pak kepala desa, biar saya bantu menemukan anak-anak yang hilang."
Kepala desa dan wanita yang sepertinya anak dari kepala desa menoleh ke Rein.
"Apa tidak apa?!"
"Akan repot urusannya jika aku dilempari karena tak bisa menyelamatkan anak kecil cuma karena goblin." Rein menggaruk bagian belakang.
"Kalau begitu tolong tuan petualang! Aku rela membayar lebih untuk anak-anak yang hilang!" Ucap kepala desa.
"Kau tak perlu membayar lebih pak kepala desa, aku harus segera mencarinya." Rein berjalan keluar.
'Tentu saja tidak perlu karena aku pasti akan mendapat hadiah yang sepadan dari system.' Pikir Rein yang beranjak pergi.
"Biar kami ikut tuan petualang!" Ucap kepala desa yang merasa khawatir. Anaknya juga juga nampak khawatir dan gelisah.
"Kalian tetaplah didesa, biar aku yang urus ini." Rein menoleh kebelakang sebelum berjalan pergi.
Karena hal itu, kepala desa dan anaknya hanya bisa percaya kepada Rein.
***
Sementara itu di hutan
"Um.., apa tidak apa kita menyelinap keluar begini Gray?" Tanya seorang anak berambut pirang.
"Hehe! Tak perlu takut Eugeo! Biar aku yang mengalahkan para goblin! Kau diam saja menonton!" Ucap seorang anak berambut coklat yang berada didepannya.
"Sebenarnya aku sependapat dengan Eugeo, kenapa kita harus susah-susah kesini? Ini hanya akan membuat nyawa kita melayang." Ucap seorang anak yang kedua matanya tertutupi oleh rambutnya yang hitam.
"Cih! Kuro, kalau kau takut balik saja sana!" Ucap Gray.
Mereka bertiga adalah anak kecil berusia 10 tahun yang tinggal di desa kecil.
Gray, anak berambut coklat yang memimpin berada di depan. Yang berada di tengah adalah Eugeo, anak berambut pirang yang sedikit culun.
Yang berada paling belakang adalah Kuro, anak berambut hitam yang sangat jarang. Dia memiliki otak yang cukup cerdas dan tetapi tak pintar bersosialisasi.
"Aku ini mengkhawatirkan mu tau dasar otak kecil." Umpat Kuro kesal dengan Gray.
"Ha?! Siapa yang kau sebut otak kecil dasar rambut gondrong!" Balas Gray yang makin kesal.
"Hei kalian, jangan bertengkar! Atau kita akan ditemukan goblin!" Eugeo mencoba melerai mereka tetapi dia yang culun tidak bisa melakukan hal itu.
Baru saja Eugeo berkata seperti itu, muncul sesuatu di depan mereka. Sesuatu itu adalah goblin yang memiliki ukuran sama dengan mereka, goblin itu memiliki hidup panjang dan telinga runcing, wajah goblin itu amat jelek.