webnovel

Kathriena Widjaja Bagian 11

Setelah mendengar semua cerita masa lalu orang tua kandungku, aku terus menangis. Air mataku tidak bisa berhenti mengalir, pikiranku terus menjelajah, membayangkan betapa sakitnya menjadi seorang ibu yang melahirkanku. Aku juga membayangkan betapa tersiksanya ayahku. Tak terbayang lagi betapa kejamnya seorang lelaki yang seharusnya menjadi sesosok kakek untukku. Ingin sekali rasanya aku pergi mencari Mama, namun aku tak tahu bagaimana sosok Mama yang akan ku cari. Ambu tak menceritakan dengan jelas seperti apa Mama, apakah Mama masih hidup atau tidak? Pun jika aku bertanya, aku yakin Ambu juga tidak tahu kabarnya. Aku selalu menangisi hal ini setiap malam, tentu saja setelah Diederick tertidur lelap. Aku tak ingin memperlihatkan air mata menyedihkanku ini di depan suamiku.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com