"Caca?" tanya Bisma lagi, penasaran karena sejak tadi Stella tidak menjawabnya. "Kenapa diam? Kenapa tidak sekolah?"
Meskipun anak lelaki itu begitu dingin, begitu cuek, tapi pada kesempatan seperti sekarang ini ada sebuah lubang besar yang membuat Bisma akan mendobrak sifatnya itu. Mungkin itu juga tergantung dengan mood, serta beberapa faktor lain yang hanya dirinya sendiri yang tau.
Stella sendiri belum menjawab. 'Mana mungkin aku mengaku pada Bisma kalau sebenarnya aku tidak sekolah karena aku diskors? Apalagi Bisma adalah anak lelaki yang taat peraturan sekolah. Jika dia tau aku diskors pasti aku akan dijauhi kerena dia ilfill padaku. Tidak. Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Aku harus melakukan sesuatu.'
Tapi apa? Apa yang bisa Stella lakukan di saat seperti ini? Sekarang saja otaknya sudah tidak bisa dipaksa untuk berpikir. Jangankan untuk berpikir, untuk mengingat sesuatu yang simple saja dia tidak bisa.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com