"Dia," kata Emi. "Katanya dialah pacarmu." Semuanya seperti tergambar jelas di suara Emi, mengenai betapa buruknya situasi sekarang saat ini. Gadis itu seperti enggan mempercayai bahwa Stella adalah pacarnya Bastian. Akan tetapi di sisi lain, itu yang dikatakan oleh Stella sampai Stella berani menyakiti Emi dengan cara memukuli Emi sampai babak belur.
Itu sebabnya Emi kini seolah tidak memiliki banyak keberanian, untuk mengungkapkan secara jelas dan lantang mengenai kebusukan Stella.
Bahkan jika sampai Emi belum terluka secara fisik, hatinya tetap hancur jika mendengar Bastian sudah berkencan dengan gadis lain tanpa memberikan konfirmasi soal itu. "Kau berkencan dengannya? Apakah itu benar?" tanya gadis itu lagi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com