webnovel

SPHINXI RUSALKA

Apa yang kalian pikirkan tentang psikopat? pembunuh yang kejam, berwajah dingin dan datar. kebanyakan mungkin akan berfikir seperti itu. tapi bagaimana mana jika psikopat yang satu ini memiliki wajah yang cantik dan sifat bobrok nya. gadis yang terkenal dengan kecerdasan juga tingkah absurd yang membuat guru naik darah. gadis psikopat yang saat membunuh pun masih mengeluarkan tingkah absurd nya. mungkin dia gila? ya mungkin saja. gadis ini adalah psikopat yang kejam dan tidak akan membiarkan korban nya mati begitu saja. entah bagaimana dia menyembunyikan semua kehidupan nya pada teman dan juga sahabat nya. kalo penasaran baca terus ya

Mayang_268 · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
13 Chs

SR|Ikuti Permainan

Bel sekolah baru saja berbunyi. Eska dan Gemi menunggu Sphinxi di depan kelas Sphinxi.

Sphinxi yang melihat keberadaan Eska dan Gemi pun bingung, karna tidak biasanya Eska dan Gemi menunggu nya.

Setelah keluar dari kelas Sphinxi langsung bertanya kepada Eska dan Gemi.

"Ngapain lo berdua di sini" Tanya Sphinxi.

Saat Eska ingin menjawab, ucapan terpotong dengan kedatangan Elaksi dan Hidra.

"Ngapain kalian masih di sini" Tanya Hidra.

"Ini Eska tadi mau ngomong sama gue" Ucap Sphinxi.

"Mau ngomong apaan sih, gue kepo" Ucap Elaksi dengan cengiran nya.

"Enggak kok gue cuma mau bahas masalah kerjaan" Ucap Eska berbohong, karna tidak mungkin ia mengatakan alasan yang sebenarnya.

"Oh yaudah gue sama Hidra pulang duluan ya" Ucap Elaksi.

"Iyaa, Hati-hati guys" Ucap Sphinxi.

Setelah Elaksi dan Hidra pergi, Eska langsung mengajak Sphinxi untuk mengobrol di dalam mobil nya saja.

"Kita ngobrol di mobil gue, kalo disini gue takut ada yang nguping" Ucap Eska.

Lalu mereka bertiga pergi ke parkiran dan masuk ke dalam mobil Eska.

Setelah di dalam mobil Sphinxi langsung bertanya.

"Apa sih yang mau lo omongin" Tanya Sphinxi.

"Lo tau Sephine gak" Tanya Eska.

"Iya gue sih baru kenal, soalnya tadi pagi dia minjemin topi buat upacara, nih topi nya masih sama gue" Ucap Sphinxi menjelaskan.

Gemi yang mendengar penjelasan Sphinxi membuang nafas.

"Hufft kak, mending lo jauhin Sephine, dia mau jadiin lo mainan nya sama temen-temen nya" Ucap Gemi.

"Maksudnya gimana? Lo berdua tau dari mana" Tanya Sphinxi bingung.

Eska yang mengerti ekspresi Gemi yang meminta nya untuk menjelaskan pun langsung mengangguk.

"Jadi gini, gue sama Gemi tadi habis dari kantin buat ketemu sama lo,tapi pas jalan ke kelas gue denger ada orang yang bawa-bawa nama lo, karna gue penasaran Gue sama Gemi nguping omongan mereka.ternyata mereka itu Sephine sama temen-temen nya, Sephine bilang kalo dia bakal ngedeketin lo dan mau jadiin lo mainan mereka" Ucap Eska panjang lebar.

"Pantes aja tu anak sifat nya sok iya, lagian gue juga gak kenal tapi dia tiba-tiba kayak gitu ke gue, emang minta di sleding pake kampak" Ucap Sphinxi kesal.

"Kak, gue tau lo kesel tapi coba serius dulu" Ucap Gemi frustasi.

"Aduh si adek masih kecil udah minta di seriusin aja, gak boleh tau dek"ucap Sphinxi sambil tersenyum.

Peletak

Eska yang kesal pun menyentil jidat Sphinxi.

" Awss.. Sakit jingan, kalo otak gue geser susah servis nya"ucap Sphinxi sambil mengusap jidat nya.

"Gue cuma mau nyoba bikin lo waras" Ucap Eska.

"Aish, yaudah terus rencana lo berdua apaan" Tanya Sphinxi.

"Gue sih pengen buat hiburan terus lo yang nonton tapi, lo ada ide gak" Ucap Eska.

"Hmm, bentar gue mikir dulu" Ucap Sphinxi.

"Jangan lama" Ucap Gemi.

Setelah mencoba berpikir akhirnya Sphinxi menemukan ide yang cukup menarik.

"Gimana kalo kita ikuti permainan dia dulu, sampai waktu dia mau jadiin gue mainan, baru kita balas" Ucap Sphinxi.

"Gue setuju sama ide kak Sphinxi, gue juga pengen liat gimana cara main nya" Ucap Gemi.

"Gue juga setuju sih, jadi kita ikuti aja alur yang udah dia buat terus kita ubah ending nya" Ucap Eska.

"Oke, kita ikuti mau nya dia, kalian jagain gue dari jauh aja" Ucap Sphinxi.

"Tapi kakak hati-hati ya" Ucap Gemi.

"Tenang aja gue gak bakalan kenapa-napa. Yaudah gue keluar ya" Ucap Sphinxi.

Setelah membicarakan hal tadi Sphinxi keluar dari mobil Eska dan masuk ke mobilnya, lalu mereka pergi dari sekolah dan pulang ke rumah masing-masing.

Skip...

Pagi nya Sphinxi pergi sekolah dan kali ini ia tidak telat karna Bi Irna membangunkan nya.

Sampai di sekolah Sphinxi memarkirkan mobil nya dan berjalan menuju kelas nya. Setelah sampai di kelas nya dan menaruh tas, Sphinxi menghubungi Hidra.

Beberapa waktu menunggu akhirnya panggilan di jawab oleh Hidra.

"Hallo Hid, lo di mana" Tanya Sphinxi.

"Yaelah gue sama Ela di kelas nih, mending lo kesini deh terus kita ke kantin" Ucap Hidra.

"Yaudah gue ke kelas lo bye" Ucap Sphinxi lalu tanpa menunggu jawaban Hidra, ia mematikan sambungan nya secara sepihak.

Sphinxi keluar dari kelas nya menuju kelas Hidra dan Elaksi. Setelah sampai di depan kelas Sphinxi berteriak memanggil Hidra dan Elaksi.

"HIDRA,ELAKSI DI MANA KAMU NAK, MAMA MENCARI MU" teriak Sphinxi.

Hidra dan Elaksi yang mendengar teriakan Sphinxi langsung keluar kelas.

"Heh mak dugong, ngapain sih lo teriak gitu, telinga gue masih berfungsi dengan baik" Ucap Elaksi kesal karna tingkah sahabat nya.

"Udah gausah bacod, mending kita ke kantin skuy" Ucap Sphinxi sambil menarik tangan Hidra dan Elaksi.

Saat mereka bertiga menuju kantin, Tiba-tiba Sephine menghampiri Sphinxi.

"Hai, mau kemana" Sapa Sephine.

"Eh, Hai. Ini gue mau ke kantin" Ucap Sphinxi.

"Gue ikut boleh gak" Tanya Sephine.

Sphinxi melirik kedua sahabat nya dan mendapatkan anggukan kecil, lalu Sphinxi mengangguk sebagai tanda Sephine boleh ikut ke kantin bersama nya.

Mereka berempat berjalan bersama menuju kantin dan selama perjalanan banyak yang memperhatikan mereka berempat karna mereka berempat ditambah Eska dan Gemi adalah Most Wanted di THS.

Saat sampai di kantin mereka langsung memesan minuman dan duduk di pojok, karna itu permintaan Sphinxi.

Mereka duduk berhadapan dengan Sphinxi yang berhadapan dengan Sephine dan Hidra yang berhadapan dengan Elaksi.

Saat minuman mereka tiba, mereka langsung meneguk minuman itu, tapi tidak dengan Sephine, ia memperhatikan setiap gerakan Sphinxi. Sphinxi yang merasa di perhatikan langsung menatap Sephine.

"Lo kenapa" Tanya Sphinxi.

"Ah, em.. Gue gapapa kok" Ucap Sephine.

Sephine terus memperhatikan Sphinxi. Ia tersenyum miring dan berkata dalam hati.

"Waktu kita bersenang-senang sudah dekat sayang" Ucap Sephine dalam hati.

Sedangkan Sphinxi dari tadi sadar kalau Sephine selalu memperhatikan nya tapi ia memilih mengobrol bersama sahabat nya. Sphinxi berkata dalam hati.

"Bersenang-senang lah bersama ku di waktu mu yang singkat ini, karna aku yang akan menjadi dewi kematian mu nanti" Ucap Sphinxi dalam hati.

Tak lama bel masuk berbunyi dan mereka pergi ke kelas setelah membayar minuman tadi.

Saat Sphinxi sampai di kelas ia berhenti dan berkata kepada Hidra.

"Hid,jangan lupa ntar istirahat jemput gue" Ucap Sphinxi.

Sephine yang mendengar itu pun tak mau kehilangan kesempatan ia langsung berkata.

"Gue juga ikut ya, temen gue pada gak masuk" Alibi Sephine.

"Yaudah ntar gue sampai Ela , jemput lo berdua, yaudah gue ke kelas ya" Ucap Hidra lalu berjalan menuju kelas bersama dengan Elaksi dan Sephine yang kebetulan sekelas dengan Hidra dan Elaksi.

Sphinxi yang sudah melihat mereka menjauh pun bergumam.

"Teruslah begitu,berkat lo gue gak perlu susah-susah cari korban " Gumam Sphinxi sambil tersenyum miring lalu masuk ke dalam kelas.

Tak lama seorang guru masuk ke dalam kelas Sphinxi dan memulai kegiatan belajar mengajar.