"Bude nggak ikut makan juga sekalian bareng kami?" rayu Doli.
Aku jadi geleng-geleng kepala melihat tingkah laku yang nggk pernah hilang dari sahabatku yang satu ini. Dia tidak bisa tenang kalau lihat perempuan.
"Hmm, begini, Yogi..., biar ku bocorkan sebuah rahasia sama kamu, wanita itu suka sekali sama lelaki yang agak nakal dikit," ucapnya melihatku yang lagi geleng-geleng kepala.
"Iya. Tapi yang agak nakal dikit kan. Bukan yang nakal kebanyakan kayak kau."
"Ck! Terserah kau lah." Dia melanjutkan makannya.
Setelah beberapa saat kemudian, Panjul muncul tepat sesaat setelah makanan kami habis.
"Eeh, kalian ini kalau udah tiba giliran makan, aku pasti nggak diajak-ajak." Dia duduk dengan raut wajah terlihat lesu. "Bude, biasa ya, nasi goreng pakai ayam goreng ditambah bakwan dua ya," pintanya, itu adalah menu khusus yang selalu Panjul pesan. Ada tambahan ayam gorengnya.
"Jadi gimana penelitianmu, njul?" tanyaku. "Paling dua minggu lagi juga tuntas."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com