...berdiskusi dengan dirimu sendiri. Yang lupa cara mencinta, yang tak peduli bahwa hati orang yang mencintaimu kerap tersiksa. Jika pada akhirnya aku menyerah, bukan karena cintaku lemah. Barangkali kau yang tak pernah mau belajar, dan enggan mengakui bahwa sikapmu memang salah.
***
Sudah tiga puluh menit lamanya kita duduk di tempat ini. Saling menerka-nerka apa yang akan terjadi. Mengingat sudah tiga bulan kita bersama. Berbagi banyak hal. Bahagia? Tentu.
"Bukankah cinta harus diperjuangkan?"
Kau menatap mataku. Menggenggam jari-jemariku. Meyakinkan aku sekali lagi. Ada hal besar yang akan kita dapatkan di masa depan. Sesuatu yang menurutmu pantas untuk kita perjuangkan. Kita hanya perlu memilih dan meneruskan apa yang sudah kita mulai. Semua yang sudah berjalan tiga bulan belakangan ini. Semua yang akhirnya membawa kita duduk diam selama tiga puluh menit di sini.
"Bagaimana?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com