Prolog

"Gelap" itulah yang kurasakan saat ini, karna kamanapun aku melihat yang menyambutku hanyalah kegelapan tak berujung.

Entah berapa lama aku disini, yang kutahu, aku sudah mati dan saat aku membuka mataku aku sudah berbaring di sini. Saat pertama kali aku disini aku panik dan tak tau harus berbuat apa, tapi karna sudah terlalu lama disini aku akhirnya terbiasa dan tidak panik lagi. Bisanya saat seperti ini akan ada dewa yang mennyambutku dan memberiku permohonan atau seperti itu tapi sepertinya tidak.

"sigh, berapa lama lagi aku harus disini." ucapku sambil duduk menunggu sesuatu atau seseorang datang.

setelah beberapa saat aku mengeluh, aku melihat cahaya putih datang menghampiriku dan berhenti tak jauh dari tempatku duduk. Lalu cahaya itu membentuk seorang pria paruh baya yang penampilannya cukup membuat orang segan dengan jubah berwarna putih.

"maaf membuatmu menunggu lama, sebernarnya aku ingin langsung menemuimu saat kau pertama kali tiba disini, tapi karna pekerjaanku yang terlalu banyak akhirnya aku tak bisa." ucapnya menundukkan kepalannya sedikit dan dengan tulus meminta maaf.

"baiklah aku akan memaafkanmu, tapi kau harus memberiku konpensasi." ucapku sambil menyeringai, yah sebenarnya aku bukan orang yang suka meremas orang, itu kalau orang tapi ini dewa siapa yang bisa melepaskan kesempatan ini.

melihat kelakuanku dewa itu hanya bisa menghela nafas "sigh baiklah, karna ini semua salahku, sebagai imbalannya aku akan memberikanmu 11 permintaan dan kau bisa meminta apa saja apapun itu."

Saat aku mendengarnya, aku langsung berdiri karna terkejut dan senag. Terkejut karna tak manyangka akan diberi hal seperti itu dan senang karna bisa meminta apa saja. "benarkah!? Aku bisa meminta apa saja!? Kau tidak berbohong bukan!?" ucapku dengan mata bersinar.

"tentu saja aku tidak bebohong, kalau aku berbohong aku bukan dewa tertinggi namanya" ucapnya dengan bangga.

mendengarnya aku tambah senang dan langsung melupakan semua kesalahannya, "sebelum itu aku membuat permohonan aku ingin bertanya sesuatu." tanyaku

"hmm, apa itu?"

"apakah alam semesta atau dunia anime itu ada?" ucapku dengan wajah serius karna ini sangat penting.

mendengar itu dia langsung memejamkan matanya sebentar seolah berpikir lalu membukannya kembali, "maaf tapi hal seperti itu tidak ada."

saat aku mendengarnya aku langsung merasakan ada sesuatu yang hancur didalam diriku, "tapi kau bisa menggunakan harapanmu untuk membuatnya ada" ucapnya sambil menyeringai.

mendengarnya aku langsung bahagia dan hendak melompat kegirangan tapi tak jadi karna melihat seringai menjengkelkannya, "bajingan kau merencanakan ini bukan?" dengan jengkel aku bertanya.

mendengarku seringainya tambah lebar dan rasa jengkelku tambah lebar juga, "kau memanfaatkanku, masa aku tak bisa memanfaatkanmu pikir dong, karna inilah aku tak menyukai anak muda" ucapnya pura" sedih.

aku yang dari tadi sudah marah hendak berteriak kepadanya tapi tak bisa karna ucapannya terlalu masuk akal, "sigh baiklah, aku mengaku kalah." ucapku sambil melambaikan tangan dan berdiri untuk membuat permohonan.

melihatku berdiri dia langsung beralih ke mode serius, "jadi kau akan membuat permohonanmu sekarang."

"ya, aku akan membuat permohonan sekarang.

1. Aku ingin sebuah alam semesta atau dunia anime dan game ada, mau yang pernah aku baca tau tidak.

2. Jadikan aku dewa di alam semesta itu.

3. Aku ingin menjadi dewa origin atau dewa asal yang mencakup semua jenis ras dan bisa meggunakan energi apapun.

4. Aku ingin system yang memiliki fitur shop, status, inventory, summon dan traveler supaya aku bisa pergi ke dunia lainnya.

5. Point system tanpa batas.

6. Aku ingin membuat tubuhku sendiri.

7. Aku ingin Gate of Babylon yang mencakup semua senjata atau harta yang ada di anime maupun game.

8. Aku ingin keabadian sejati, mau itu tubuh atau pun jiwaku.

9. Aku ingin kekuatanku bisa ditambah dan dikurangi supaya aku bisa menyesuaikannya dengan dunia yang akan aku singgahi.

10. Kemampuan Instant Mastery dan buat itu bisa dimatikan dan dihidupkan

11. Aku ingin skill All Creator yang bisa menciptakan apa saja tergantung imajinasiku."

saat aku sudah selesai membuat permohonan aku melihat dewa membuat wajah yang aneh, "ada apa dengan wajah itu?" ucapku sambil menatapnya.

"tidak, hanya saja bukankah permohonanmu itu terlalu tidak masuk akal, bukannya aku tidak bisa mengabulkannya hanya saja tidak masuk akal." ucapnya dengan wajah tercengang. "bukankah kalau seperti ini segalanya akan kurang menantang?" lanjutnya.

"yah itu memang benar kalau aku seperti ini segalanya pasti kurang menantang jadinya, karna itulah aku membuat permintaan supaya aku bisa menambah kekuatanku atau menguranginya. Dan juga aku bukan seperti mc yang ada di novel fanfiction yang selalu mencari masalah, kekuatan dan sebagainya, aku ingin menjadi kuat dari awal supaya aku bisa menikmati kehidupanku yang sekarang sambil melindungi sesuatu yang berharga bagiku." jelasku panjang lebar

Mendengar penjelasanku dia mengangguk, "baiklah semua permohonanmu akan kukabulkan, sekarang buatlah tubuhmu supaya kita bisa menghemat waktu."

Layar biru transparan muncul di depanku, aku melihat fitur menunya sama seperti pembuatan karakter didalam game, karna itulah aku langsung paham.

pertama aku mengatur tinggi badan setinggi 168 cm tidak tinggi atau rendah, lalu wajah yang kubuat dengan perpaduan antara imut dan tampan, kulit putih pucat dan lembut, rambut berwarna putih bersih yang menutupi mata sebelah kirinya dengan mata kanan berwarna emas dan pupil ke kehitaman.

(maaf saya karna saya pemula, saya tidak terlalu bagus dalam mendeskripsikan penampilan, kalau ingin lebih spesifik lihat sampul novelnya.)

melihat karya aku aku mengangguk puas, "dewa aku sudah selesai."

"bagus, sekarang pilih didunia mana kau akan pergi?"

"apakah ada dunia yang sama persis seperti bumi di luar sana.?"

"dunia seperti bumi tidak ada, tapi kalau dunia wuxia ada, dan itu bukan bagian dari dunia anime yang baru saja kau minta dan aku ciptakan."

"begitu yah, biar aku pikir dulu sebentar." ucapku mengelus dagu sambil melihat buyung puyuh di atas kegelapan.

"baiklah akanku tunggu, tapi jangan terlalu lama karna kita tak punya banyak waktu. Dan juga di sini tidak ada buyung puyuh." ucapnya lalu dia membuat 2 kusi dan meja lalu memanggil teh untuk diminum dan duduk disana.

aku yang melihatnya duduk ikut juga duduk, setelah sebentar berpikir aku memutuskan.

"baiklah, aku akan ke sana. Tapi sebelum itu aku ingin bertanya, bila aku mengubah sesuatu di sana seperti teknologi disana, apakah tak apa apa?" ucapku.

"ya, kau bisa melakukannya, karna itu pada dasarnya adalah dunia yang tak memiliki dewa. jadi kau bisa melakukan apapun pada dunia itu, kau juga bisa menjadi dewa di dunia itu." ucapnya sambil menyesap teh, lalu meletakkannya diatas meja, "jadi apakah kau sudah siap?"

"ya, aku sudah siap. aku ingin transmigrasi bukan di reinkarnasi." ucapku lalu aku berdiri.

"baiklah semoga kau bahagia di kehidupanmu saat ini." ucapnya lalu dia menjentikkan jarinya.

* KLAK *

(maaf, kalau kalau sfxnya salah)

setelah aku mendengar suara jentikan jari, pandanganku langsung jadi kabur dan jatuh.