webnovel

Penculikan Arga

"Selamat pagi, Tuan Karan. Saya ke sini karena Tuan Kenzo memerintahkan saya untuk menjemput Arga," ucap Arkan.

"Aku tahu itu, Arkan. Istriku sudah mengatakannya, tetapi sebelum Aku menyerahkan Arga dengan kamu, Aku ingin bertanya satu hal," sahur Karan dengan raut wajah serius.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

Arkan yang mendengar pertanyaan Karan pun hanya diam. Manik matanya menatap ke arah pria paruh baya di depannya lekat. Dia tahu, meski tidak mengatakan apa pun, pria itu pasti sudah tahu atau setidaknya akan mencari tahu. Pasalnya Karan sama saja seperti Kenzo yang memiliki insting begitu tajam.

"Arkan, kamu hanya mau diam?" tegur Karan dengan tatapan serius. Pria yang masih terlihat begitu tenang pun menatap tajam dan menuntut sebuah penjelasan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com