"Maaf Nona Honey, tapi mutiara itu sepertinya harus kuambil kembali."
Tak bisa dijelaskan betapa hancurnya hati Honey begitu begitu mendengar hal itu. Saat Night mulai menatap matanya dengan lebih tegas, seraya melarikan jemarinya ke salah satu sisi wajah gadis itu. Membelainya dengan lembut.
Honey mulai menangis. Dia menggelengkan kepalanya. "Night…."
Sempat dia berusaha menghindar, namun Night semakin merengkuhnya mendekat. Sepenuhnya menghabiskan jarak yang tercipta di antara mereka. Lantas Night mulai mendekatkan wajahnya ke wajah gadis cantik itu.
"Night?"
Sambil menangis Honey menggeleng, tapi hal aneh terasa di tubuhnya. Tubuhnya bagaikan ditarik menuju raga yang lebih tinggi tegap itu. Tak tertahankan bagaikan besi yang dipengaruhi oleh daya magnet yang dahsyat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com