Di suatu titik, Night tiba-tiba menghentikan langkahnya. Membuat Honey juga ikut berhenti. Memandang heran pada mahluk itu.
"Kenapa? Apa terjadi masalah?" tanya sang manusia was-was. Mulai bersiaga kalau saja akan datang bahaya secara tiba-tiba dari arah yang tak terduga.
Night tak lantas menyahut. Ia tampak terdiam lebih lama, seakan tengah berkonsentrasi. Hidungnya tampak mengendus-ngendus udara. Seperti tengah mengais akan sesuatu.
"Kenapa?"
"Aroma yang familier tiba-tiba tercium. Mereka datang dari arah sana sehingga tadi tidak terdeteksi di dasar bukit tadi." Night menunjuk salah satu bagian dari bukit temoat di mana aroma kedua saudaranya tercium. Lalu kemudian tampak lebih serius sambil memandang Honey. "Ini aroma tubuh dari kedua adik kembarku, Justin dan Kris."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com