"Ayo kita kencan!"
Honey tersedak saat hendak minum. Melirik Night yang tahu-tahu mendudukkan tubuh di kursinya, lalu mengatakan hal yang aneh itu.
"A-Apa?" Honey bertanya tak yakin denga napa yang dia dengar.
"Kubilang ayo kita kencan." Night mengotak-atik ponselnya sebentar. Sebelum akhirnya menunjukkan pada gadis itu. "Aku membacanya di sini. Katanya salah satu hal yang dapat menimbulkan cinta adalah kencan. Yaitu saat dua orang menghabiskan waktu bersama. Setelah kulihat-lihat ini sepertinya sama dengan yang sering kulakukan dengan Putri Eliana dulu. Sehingga mungkin aku bisa mempraktekkan padamu."
Honey menghela napas. Ditatapnya mahluk pria itu dengan prihatin.
Mau sampai kapan mahluk ini menganggapnya seremeh itu? Mutiara, mutiara, dan mutiara. Dia hanya fokus ke sana.
"Kenapa kau berkata begitu? Apa kita nggak akan melakukan semua itu? Aku salah membaca ya ini?
"Bukan begitu." Honey mendesah. "Cuman aku saja yang malas."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com