"Tadi kau ke mana?"
Honey bertanya sambil melirik sang kekasih. Di mana kini Night duduk di sampingnya, di sofa dari ruang tamu apartemen mereka. Honey tak bisa menahan dirinya untuk tak menyadarkan kepalanya di bahu sang kekasih vampirnya itu. Merasa masih perlu untuk melepaskan rindu.
"Kan kemarin sudah kubilang. Aku harus menemui Paman Larry dan Amanda karena ada beberapa hal yang perlu kami bicarakan. Yah… terkait masalah kita."
Honey menatapnya dengan penasaran.
"Bagaimana hasilnya? Apa sangat buruk? Apa… mereka masih berpikiran kalau kita memang tak ada harapan untuk bersama."
Night hanya diam. Hari ini saja rasanya sudah lelah untuk membahas hal ini panjang lebar dengan Larry dan Amanda, sekarang dia ditanya lagi oleh sang kekasih. Rasanya sedang ingin meringankan kepalanya ini tanpa memikirkan semua ini dulu.
"Sayang, kenapa kau hanya diam?" Honey bertanya lagi dengan penasaran. "Kenapa? Apa seburuk itu? Apa memang… sudah tak ada harapan untuk kita—"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com