Waktu berlalu dengan cepat.
Pada tanggal 20 April, Profesor Lu kembali dari Shanghai untuk menghadiri pertemuan di Jinling. Setelah pertemuan selesai, Luzhou dipanggil masuk ke kantor.
Saat Luzhou masuk di kantor, pria tua itu datang dan tersenyum.
"Bagaimana persiapannya?"
"Lumayan.... Jangan terlalu susah ya, Pak." Ujar Luzhou.
Profesor Lu kemudian berkata, "Lumayan? Kalau begitu, kita langsung saja. Jawab dua soal saja."
Sang profesor kemudian membuka laci, lalu mengambil secarik kertas A4, dan meletakkan kertas itu di atas meja.
"Ini pulpen-nya, tulis jawaban kedua soal itu di kertas."
Luzhou mengambil kertas dan pulpen yang diberikan, lalu memandang ketiga soal tersebut sambil mengernyitkan alisnya.
Benar saja, tiga pertanyaan yang cukup sulit tertulis di atas kertas tersebut.
Memang sih, ia sudah dengar kalau ujian Profesor Lu memang sulit....
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com