webnovel

Membelah Gunung, Memecah Ombak, Aktifkan!

Redakteur: Wave Literature

Setelah terjadi keheningan yang cukup lama, suasana menjadi sangat canggung.

Semua orang saling menatap satu sama lain dengan ragu-ragu. Mereka tidak tahu bagaimana mereka harus bereaksi terhadap perkataan Xu Que 'Menghancurkanya dalam satu serangan'. Lagipula, bualannya itu sudah berlebihan.

Beberapa saat kemudian, seorang pemuda berjubah hijau maju keluar dari kelompok itu. Sambil menggenggam kedua Fire Avoiding Emblem-nya, dia terlihat yakin dan bersemangat untuk masuk.

"Kawan, aku akan masuk terlebih dahulu. Mari kita berkumpul kembali di pintu keluar lautan api ini!"

Setelah dia menyelesaikan kalimatnya, dia berjalan masuk melalui lapisan pelindung itu.

"Boom!" Setelah suara yang menggema itu, lapisan pelindung pun terbuka dan diikuti angin panas yang bertiup ke arah mereka.

Melalui celah itu, Xu Que dan yang lain dapat melihat lautan api yang membara dan amukannya yang hebat.

Pria berjubah hijau itu menatapnya dan mengaktifkan Fire Avoiding Emblem yang berada di tangannya. Jimat tersebut berubah menjadi lapisan pelindung berwarna biru yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Tak lama kemudian, dia masuk melalui celah tersebut dan berhasil melewati lautan api itu tanpa terluka.

"Semuanya, Aku akan pergi juga!"

Kali ini, seorang cultivator lainnya juga mulai masuk ke dalam.

Dia berdiri di depan lautan api itu dan mengeluarkan sebuah lentera hijau. Lentera ini tidak lagi menyala namun setetes minyak melesat dari lentera itu setelah dia mengaktifkan jurusnya. Minyak menutupi seluruh tubuhnya dan berubah menjadi sebuah lapisan pelindung. Ketika dia berjalan melewati lautan api itu, tubuhnya tidak terbakar karena api tersebut diserap oleh minyak di tubuhnya.

"Lentera hijau yang hebat! Saudara Lin benar-benar beruntung mendapatkan benda itu. Mari kita bergegas! Jangan menunda-nunda lagi." Dengan mata yang berbinar, Zeng Fan Rong mulai mengumpulkan para cultivator untuk menyeberangi lautan api itu bersama.

Semua orang menganggukkan kepala dan mengeluarkan peralatan serta jimat mereka masing-masing.

Xu Que adalah satu-satunya orang yang berdiri di sana dan tidak bergerak.

Zeng Fan Rong menatap dengan bingung dan bertanya, "Saudara Hua, apakah anda ingin mengikuti kita?"

Xu Que melambaikan tangannya dan tertawa, "Tidak-tidak. Aku ingin kalian melewatinya terlebih dahulu sebelum aku menghancurkan mantra ini. Aku tidak ingin kalian terluka."

"Ding! Selamat tuan 'Xu Que', anda berhasil bersikap tangguh dengan paksa. Anda mendapatkan 30 poin acting tough!"

"Uh..." Bibir Zeng Fan Rong dan yang lainnya kelu, mereka terdiam tidak tahu bagaimana menjawab perkataan Xu Que.

"Baiklah! Saudara Hua, jaga dirimu. Kami pergi!" Salah seorang anak muda menganggukkan kepalanya dan masuk ke dalam lapisan pelindung itu.

Zeng Fan Rong juga tersenyum dengan paksa kepada Xu Que, menganggukkan kepalanya dan pergi.

Tak lama kemudian, mereka satu persatu masuk ke dalam lautan api. Ekspresi mereka berubah tegang sebelum mereka mengaktifkan jurus masing-masing dan menghilang ke dalam lautan api.

Xu Que tersenyum, dia dengan sabar menunggu di luar lautan api tersebut hingga mereka semua melewatinya.

...

Pada saat bersamaan, di luar lautan api itu berdiri dua orang wanita muda mengenakan jubah hijau yang bersinar terang. Mereka berdiri di atas mantra Blazing Inferno dengan kaki mereka di atas pusat mantra tersebut.

Mereka berdua ditugaskan untuk menjaga mantra ini. Jika ada orang yang tidak tahan dengan panas dari lautan api ini, mereka akan dilemparkan keluar oleh kedua wanita ini.

Lagi pula, melemparkan tubuh seseorang itu jauh lebih baik daripada membiarkan mereka melemparkan nyawa mereka sendiri!

"Sampai sekarang, belum ada orang yang gagal melewati mantra Blazing Inferno ini dan kita bisa sedikit santai." Salah seorang wanita cantik dan terlihat muda, tertawa sambil melihat Zeng Fan Rong dan rombongannya menyeberangi lautan api itu.

"Mau bagaimana lagi. Seseorang membocorkan informasi dari mantra ini. Sekarang semua orang datang dengan persiapan. Meskipun kita ingin mengubah mantranya, kita tak punya banyak waktu. Aku khawatir mantra ini tidak berfungsi dengan baik." Wanita yang lain menganggukkan kepalanya dan tertawa dengan pahit.

Setelah itu, dia melihat keluar mantra itu dan dia terkejut, "Eh? Bukankah mereka datang berkelompok? Mengapa pria berjubah hitam itu masih berdiri di luar?"

"Sepertinya dia tidak mempersiapkan perlengkapan anti api dan dia ditinggalkan oleh kelompoknya! Sangat disayangkan!"

"Dia terlihat pintar dan tampan juga. Jika dia menjadi murid sekte kita, kita dapat berteman dengannya. Namun sayangnya.... Dia tidak ditakdirkan berada di Sky Incense Valley!"

Di tengah percakapan mereka, dua orang cultivator berjalan keluar dari lautan api. Salah satunya, pemuda berjubah hijau yang pertama tiba,

Tak lama kemudian, rombongan Zeng Fan Rong juga mulai muncul. Meskipun mereka terlihat kesulitan dan lelah, mereka berhasil melewati lautan api itu.

Sekelompok orang itu berkumpul dan merayakan keberhasilan mereka.

"Kita berhasil! Ayo kita pergi dan mendaftar!" Pemuda berjubah hijau itu melambaikan tangannya dengan wajah yang bahagia.

Zeng Fan Rong berbalik dan menatapnya dengan ragu, "Mari kita tunggu Saudara Hua. Seharusnya dia sudah bersiap untuk masuk sekarang."

"Saudara Zeng, jangan tunggu dia lagi. Sepertinya kita terlalu meninggikannya. Awalnya kita mengira dia adalah seorang ahli pengembangan. Namun siapa sangka dia hanyalah seorang cultivator sombong. Dia lebih memilih berdiri di luar tanpa rencana apapun daripada menerima tawaranmu yang baik. Dia tidak pantas menjadi temanmu." Kata pemuda berjubah hijausaat menggelengkan kepalanya.

Beberapa orang lain mengangguk setuju dan berkata, "Dia terlihat cukup terhormat ketika dia menolak tawaranmu. Namun, ketika dia mulai membual, berkata bahwa dia dapat menghancurkan mantra ini dalam satu serangan, aku kehilangan seluruh rasa hormatku kepadanya."

"Benar. Orang-orang seperti ini terlalu sering membual."

"Pasti dia sedang panik di luar mantra ini. Abaikan saja dia dan mari kita pergi mendaftar."

....

Di dalam pusat dari mantra itu, kedua wanita Sky Incense Valley mendengar seluruh percakapan mereka.

Wanita yang mungil dan cantik itu tidak dapat menahan tawanya.

"Kak, sepertinya kau terlalu memujinya. Pria berjubah hitam itu tidak sehebat penampilannya. Dia bahkan mengaku dapat menghancurkan mantra Blazing Inferno kita dalam satu serangan. Hahaha!"

Wanita yang tinggi itu mengangguk dan menghela napas, "Sayang sekali. Wajah tampan yang dia miliki sia-sia. Siapa sangka bahwa dia adalah seorang pria yang terlalu membanggakan diri sendiri."

"Haha! Sudah cukup lama sejak terakhir aku menemui orang yang menarik seperti ini. Dibandingkan dengan pria di sekte kita yang selalu memasang ekspresi serius dan selalu diam, pria ini cukup unik." Gadis imut ini terkikik ketika dia melihat keluar mantra, dia sedikit penasaran.

Wanita yang tinggi itu menjadi sedikit kesal dan menjawab, "Senior di sekte kita hanya terlihat tenang dan kalem. Meskipun pria seperti itu kurang menarik, namun mereka lebih bisa diandalkan. Sedangkan anak muda berjubah hitam itu, meskipun wajahnya cukup tampan, dengan kepribadian se[erti itu, dia tidak akan mencapai tingkat yang tinggi di dunia pengembangan ini."

...

Saat ini, Xu Que tidak sadar bahwa dia sedang menjadi bahan tertawaan dan ejekan dari orang-orang yang berbicara tentang dia di belakangnya.

Dari awal, dia terlihat tenang dan serius. Sambil mengerutkan alisnya, dia menatap ke atas langit dan berpikir apakah dia akan mendapatkan sesuatu dari Heavenly Tribulations yang akan dimulai beberapa hari lagi.

"Grusuk..." Tiba-tiba, angin bertiup melewatinya. Sehelai daun melayang dan jatuh di bahunya.

Xu Que disadarkan oleh daun tersebut. Dia tersenyum dan menatap mantra Blazing Inferno tersebut.

"Waktu hampir habis. Saudara Zheng dan yang lainnya pasti sudah berhasil menyeberangi lautan api ini. Sekarang adalah giliranku." Setelah bergumam kepada dirinya sendiri, Xu Que dengan cepat mundur beberapa langkah dan menatap mantra Blazing Inferno dengan serius.

Boom!

Matanya terbelalak dan kuda-kudanya berubah. Dia mengangkat tangan kanannya yang diikuti dengan pedang hitam greatsword yang bergetar dengan hebat di punggungnya. Dalam sekejap, Greatsword itu terbang ke telapak tangannya, dan dia menggenggamnya dengan erat.

Badai mulai bertiup menyelimuti seluruh tubuhnya, jubahnya berterbangan mengikuti angin itu.

Xu Que mengayunkan Greatsword-nya di tengah udara dan berteriak dengan lantang,

"Membelah Gunung, Memecah Ombak, Aktifkan!"

"Boom!"

Greatsword yang bergetar di tangannya mulai menyerap Qi di sekitarnya dengan cepat. Setelah itu, seperti menarik sebuah pita Cina yang sangat panjang dan besar, Xu Que mengayunkan Greatsword-nya sekuat tenaga ke arah mantra Blazing Inferno tersebut!