"Bukankah kau tidak masalah dengan apa pun sebelumnya asalkan bisa mendapatkan ponsel itu? Tapi kau malah tidak bereaksi sewaktu aku memberikannya padamu sekarang. Kenapa, kau tidak menginginkannya lagi?"
Melihat Tan Bengbeng terdiam tanpa reaksi apa pun, Qi Yan mengguncang tangan yang sedang menggenggam ponsel tersebut.
Wanita itu tersadar kembali dan merampas ponsel tersebut dari Qi Yan tanpa ragu.
Tak lama kemudian, ia merasa ada yang aneh.
Sikap Qi Yan tidak pernah bisa diduga, mungkin tidak ada kartu SIM ataupun sinyal di ponsel itu ….
Tan Bengbeng mengernyitkan alisnya dan bergegas menekan ponsel tersebut.
Saat layar menyala, baterai dan sinyal di layar terlihat penuh.
Masalah yang dipikirkan oleh wanita itu sebelumnya tidak terjadi.
Fiuh ….
Ketika Tan Bengbeng menarik napas lega, ia tiba-tiba ingat kalau bersikap seperti ini tepat di depan Qi Yan berarti tidak memercayai pria itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com