webnovel

Sisa Hidupku Adalah Untukmu

Yu Yuehan adalah seorang presiden direktur yang kaya, sempurna, dan tidak mudah didekati seperti orang kaya pada umumnya - pria terkaya di Kota H; tapi suatu hari, seorang bocah perempuan tiba-tiba muncul dalam hidupnya sebagai putrinya! Walaupun pria itu cukup yakin dirinya tidak pernah menyentuh wanita sebelumnya, hasil tes DNA memastikan bahwa bocah itu adalah anaknya! Segera ia menjadi seorang 'papi' yang baik bagi bocah mungil itu, Xiao Liuliu. Dua tahun kemudian, untuk beberapa alasan yang tidak dapat dijelaskan, Xiao Liuliu menjadi sangat menyukai seorang perawat yang sedang dalam masa percobaan, Nian Xiaomu, yang dipekerjakan untuk merawat Xiao Liuliu. Nian Xiaomu memiliki kepribadian yang kuat dan tidak membiarkan siapa pun merundungnya. Terus-menerus khawatir jika ada yang akan mencelakai putrinya, Yu Yuehan selalu mengawasi Nian Xiaomu. Namun, putrinya yang terlihat baik dan manis di luar, diam-diam mempunyai rencana untuk ayahnya .... Waktu berlalu, Nian Xiaomu menunjukkan sisi yang memikat sedikit demi sedikit; dan untuk pertama kali dalam hidupnya, Yu Yuehan tertarik pada wanita misterius ini .... Kata Kunci: Putri yang Misterius, Putri yang Manis, Tidak Mudah Didekati, Wanita Kuat Adegan yang manis: “Papi, Papi sangat tampan!” pipi Xiao Liuliu memerah. “Papi, aku mau digendong!” Xiao Liuliu merengek. “Papi, aku mau adik perempuan! Ayo cepat buat bersama Mami.” “Papi ....” Yu Yuehan berkata dengan ekspresi datar, "Aku tidak pernah tidur dengan wanita mana pun! Bagaimana mungkin aku mempunyai seorang anak perempuan!?" “Apa Mami tidur dengan Papi tanpa Papi sadari?” Yu Yuehan: "…"

Stupa Demon · Urban
Zu wenig Bewertungen
1546 Chs

Ia Tidak Boleh Mati!

Redakteur: Atlas Studios

Napas yang asing, pemerkosaan yang begitu kuat ….

Tan Bengbeng tidak memiliki waktu untuk menyesuaikan diri. Tubuhnya seakan terbelah dan ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya ….

Tan Bengbeng adalah seorang dokter.

Walaupun ia tidak pernah berkencan sebelumnya, ia sangat jelas akan apa yang barusan dialaminya.

Keperawanannya telah dirampas.

Akan tetapi, ia bahkan tidak tahu siapa orang itu ataupun seperti apa wajahnya.

Pria itu seakan menganggapnya seperti alat untuk melampiaskan perasaannya. Ia tidak berbicara sepatah kata pun hingga Tan Bengbeng pingsan.

Jika Tan Bengbeng adalah seorang wanita biasa, ia sudah akan terperangkap oleh rasa tidak berdaya dan meraung-raung setelah mengalami cobaan seperti ini.

Namun, tidak setetes pun air mata yang mengalir darinya sejak awal sampai akhir.