Pendeta yang terlihat seperti monster jahitan menatap Fernando dengan mata kosongnya yang tak punya pupil. "Dia memberikan rumah ini pada Tuhan."
"Di mana dia sekarang?" tanya Fernando serius, merasa situasinya semakin aneh. Bukankah Tuck berencana meninggalkan tempat ini? Kenapa dia mendadak menjadi umat tuhan jahat?
Apa dia sudah tercemar oleh pendeta tuhan jahat, atau bahkan tuhan jahat sendiri, menjadi 'kontributor' yang tak berakal?
Pendeta itu terdengar setenang sebelumnya, "Dia ada di kuil."
"Aku temannya. Aku kemari mencarinya. Aku ingin kau membawaku menemuinya di kuil." Fernando tak mau mengambil risiko pergi ke sarang para umat yang sikapnya aneh. Tapi secara logika, dia kemari mencari Tuck, dan dia tak bisa meminta tolong dari Kantor Penyihir jika ada bahaya. Jika dia tak pergi, ada kemungkinan pemburu misterius akan menyadari keanehan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com