Alby masih terdiam sembari melihat Qiran yang semakin lama semakin cepat berlalu. Amel yang sedari tadi bertanya kepada Alby, malah tidak dihiraukannya. Begitu juga dengan Caca, mereka berdua saling berpandangan melihat tingkah laku Alby yang tidak biasanya.
"Alby!" sapa Amel lagi. kali ini Amel menepuk pundak Alby. Dan tentu saja laki-laki tampan itu terperanjat kaget.
"Eh, Amel, ada apa?" kata Alby sembari melirik ke arah Amel dan Caca.
"Kamu tuh, kenapa sih, By? Mikirin Qiran kah?" kata Amel. Caca yang mendengar hal itu, seketika mendadak cemburu, karena memang Alby terlihat masih menatap Qiran.
"Mmm, iya nih, Mel. Aku mau temui Qiran dulu lah. Bye semuanya."
Alby segera meninggalkan Amel dan Caca dengan begitu tergesa-gesa, tanpa mengetahui mimik Caca yang tiba-tiba saja cemberut. Amel yang berada di samping Caca, menjadi heran dan menduga-duga kalau Caca sedang menyukai Alby.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com