webnovel

Tiba-tiba Aku Mulai Menyesal

Redakteur: Wave Literature

Hujan telah berhenti dan matahari muncul kembali. Di bawah cahaya matahari, permukaan air berkilau dan berkaca-kaca, terlihat sangat indah. Dengan banyaknya pasangan bermain-main di air, pemandangan itu terlihat bahagia.

Shi Guang melihat ke arah Lu Yanchen dan berujar, "Siapa itu tadi?"

Lu Yanchen berdiri dengan sangat tegap. Bermandikan sinar matahari pasca hujan, tubuhnya terlihat sangat tinggi, seperti pohon hijau di dalam lembah belantara, tidak terpengaruh oleh apapun di sekelilingnya. Ia membalik pertanyaannya, "Bukannya dia kenalanmu?"

Ekspresinya tidak sedingin sebelumnya—sekarang wajahnya terlihat lebih tenang.

Shi Guang menjawab, "Maksudmu Qiao Yuwei? Dia sepupu dari sepupuku. Kalau yang satunya, aku tidak tahu. Tapi sepertinya dia mengenalmu."

Lu Yanchen menjawab dengan ketus, "Tidak tahu."

"Oh, kalau begitu ayo, ke pantai." Setelah mengatakan itu, Shi Guang berjalan pergi. Baru setelah beberapa langkah, ia menyadari Lu Yanchen tidak mengikutinya. Berbalik, ia pun berjalan kembali ke arahnya, "Ayo, ke pantai!"

Lu Yanchen bersandar di sebuah tiang di paviliun itu, menatap Shi Guang dengan ekspresi yang sangat malas. "Memangnya kapan kubilang aku bersedia pergi?"

"Kau yakin tidak mau jalan-jalan? Karena kau sudah di sini, ayo jalan-jalan di sekitar pantai. Bertelanjang kaki di pasir, mencari kerang dan sebagainya juga pasti seru." Shi Guang mencoba untuk membujuk Lu Yanchen dan menatapnya tegas, berharap pria itu akan mulai berjalan.

Sementara itu, bagi Lu Yanchen, tatapan Shi Guang terlihat seperti menghisap jiwanya. Ia mengalihkan pandangannya. "Tidak mau."

"Ayolah?"

"Tidak."

"Kau 'kan, sudah di sini. Ayolah?"

Sebuah kilatan melintasi mata Lu Yanchen ketika ia menoleh ke arah Shi Guang, dan bertanya dengan nada penasaran, "Kau benar-benar ingin aku ikut?"

Shi Guang mengangguk. "Pasti! Ini kelas yang harus kau hadiri. Kalau kau mau menyembuhkan vertigomu, kau harus menghadapi lautan."

Mata hitam pekat Lu Yanchen terfokus pada Shi Guang, seakan kedua mata itu ingin menembusnya. "Kau benar-benar ingin vertigo airku sembuh?"

Shi Guang berjalan ke depannya dan menengadahkan kepalanya dengan yakin, menatapnya dengan wajah penuh keyakinan dan senyuman, "Kau muridku. Sebuah keharusan untukku menyembuhkan vertigomu!"

Tatapan Lu Yanchen berubah semakin dingin, dan ia tertawa pelan dengan sombong dan dingin.

"Baiklah, kalau begitu ayo!" Shi Guang berpikir, kalau bahkan seorang pria sesombong dirinya mau merendahkan dirinya, pria itu masih membutuhkan bantuan. Jadi ia memutuskan untuk membantunya dengan menarik tangannya.

Tiba-tiba, Lu Yanchen malah berpegang pada tangan Shi Guang. Berputar, dengan Shi Guang yang terkesiap kaget, ia mendorongnya ke tiang itu.

Ketika melihat mata Shi Guang melebar kaget, ia tertawa pelan dan bersandar ke sebelah telinga Shi Guang. "Tiba-tiba aku mulai menyesal."

Shi Guang masih terperangah ketika Lu Yanchen melanjutkan, "Aku baru menyadari setelah sekian tahun, penampilanmu adalah yang paling pas dengan standarku, dan paling mendekati seleraku."

Suaranya sangat dalam sekarang, menguarkan aura seksi yang tak bisa dijelaskan, saat ia menarik pinggang Shi Guang.

Kaget, Shi Guang dengan refleks mendorongnya menjauh.

Lu Yanchen tidak menolak dan melonggarkan pegangannya. "Kau senang mendengar itu dariku?"

Shi Guang sudah menebak—pria itu dengan sengaja mencoba membuatnya kesal.

Ia tidak memikirkan hal lain tentangnya saat itu. Ia hanya ingin mengajarnya berenang, dan terbebas dari vertigo airnya, jadi ia bisa membalas budinya.

Ia terkekeh, "Tentu saja! Aku benar-benar merasa senang. Lagipula, kenyataan bahwa casanova sepertimu bisa berpikir aku memenuhi standar dan seleramu adalah bukti dari pesonaku!"

Wajah Lu Yanchen menggelap. Shi Guang justru tidak marah walaupun ia telah mengatakan hal itu, dan hanya tersenyum seperti orang bodoh.

'Dia maunya apa?'