Rong Mo merasa kepalanya seolah terbelah, dan potongan-potongan bayangan pun muncul. Akan tetapi, tak satu pun dari semua itu masuk akal, dan semuanya hanya potongan dan pecahan.
Ia memegangi kepalanya dengan kesakitan.
Serangan serombongan bayangan yang tiba-tiba itu mencabik kepalanya, dan ia mulai merosot di sisi mobil; tubuhnya tak lagi mampu menopang diri.
Shi Guang tersadar ia meninggalkan ponselnya di dalam mobil. Setelah meninggalkan Nenek untuk duduk di kursi tunggu, ia pergi kembali untuk mengambil ponselnya, dan mendapati Rong Mo berjongkok sendirian.
Tertegun sejenak, Shi Guang pun bergegas menghampirinya. "Ada apa?"
Wajah Rong Mo sangat pucaty. Ia mencoba berdiri, namun tubuhnya langsung terhuyung dan Shi Guang pun mengulurkan tangan untuk meraih tangannya. "Rong Mo, kau tidak enak badan? Aku akan memanggilkan dokter!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com