"Sial! Seberapa banyak energi sihir bocah bangsawan itu? Aku dibuat kewalahan menghadapinya. Meski berhasil membuatnya terluka, tapi dia masih saja terlihat bugar. Energi sihir yang dia miliki... tidak masuk akal! Jadi seperti ini energi sihir para bangsawan!" batin Qopro.
Harry yang melihatnya tersenyum santai. Dia tetap waspada meski jarak mereka lumayan jauh. Wajahnya berseri-seri melihat raut wajah Qopro yang hampir menyerah. Dari kejauhan, Qopro yang masih sulit untuk mendapatkan celah, menatap Harry dengan tajam. Matanya seperti menyala-nyala. Usianya yang seperti Pol terlihat tak sedap dipandang.
"Eh? Sudah mau menyerah? Kalo begitu, lebih baik aku bantu teman-temanku saja dari pada meladenimu di sini! Mereka lebih membutuhkan bantuanku pastinya!" Harry tersenyum serius lalu hendak melangkahkan kaki meninggalkan Qopro begitu saja.
Dengan geramnya Qopro menahan langkah Harry yang seperti disengaja untuk memancing kemarahan Qopro.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com