"Kak, usiaku dua puluh satu tahun, dan aku akan lulus tahun depan! Aku bukan anak kecil lagi. Tidak usah mengaturku!" kata Yuki dengan wajah yang tidak senang.
Andi berkata, "Yuki, kau mau bekerja sebagai apa?"
"Aku belum siap."
"Lalu kapan kamu akan mengakhiri masa magang dan kembali kuliah?"
Yuki terdiam. Seolah terpikirkan sesuatu yang buruk, dia bergegas memasang senyuman dan berkata dengan riang, "Kak, haruskah aku membantu mengurus Dodo untukmu dulu?"
"Jangan, aku tidak berani. Jangan membuatmu kesal lagi."
"Oh, Kak, tapi dulu kau sayang padaku!" Yuki mengguncang lengan Andi dan berkata dengan genit.
"Oh, siapa suruh mengabaikanku sekarang!"
"Tadi itu aku kesal!"
Andi sudah biasa seperti ini. Kedekatan Yuki dengan kakak laki-laki dan saudara iparnya bukan dibuat-buat. Andi juga tidak marah melihat sikap gadis itu..
Namun Yenny kehilangan kesabaran melihat pertengkaran antara kakak beradik itu. Hanya Dodo yang terus memandangi ketiganya, tersenyum ceria.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com