Kali ini, si kembar keluar untuk bermain. Setelah tiba di Sinan, hal pertama yang terlintas di pikiran mereka adalah menelepon Yuki.
…
Sepuluh menit sebelum mereka harus kembali, Yuki, yang sedang mengemudi, berkata kepada si kembar, "Oh, ya. Karena kalian sudah di sini, kenapa kalian tidak memberitahu sepupu kalian? Atau kakakku?"
"Kami hanya keluar untuk bermain. Kenapa harus repot-repot menghubungi mereka?" kata Susi, yang lebih muda.
"Ya!" sahut Hana.
Yuki memandang kedua gadis itu dengan curiga. "Apakah kalian menyelinap keluar?"
"Siapa yang mengatakan itu?" si kembar berkata serempak. "Kami keluar dengan berizin!"
"Lalu apa yang kalian takutkan?"
"Kami ingin bebas, paham? Sekarang, di berita-berita, perempuan didorong untuk bebas!"
"Oh, benar. Kak Yuki, apa kau tidak tahu?"
"Kenapa kalian ingin mandiri?" Yuki menatap mereka dengan bingung. "Kakakku juga bertanya seperti itu. Oh, betapa enaknya pasti punya suami di rumah!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com