BaB 1

Sejak Daddy meninggal dunia,mami menyuruhku buat tinggal di kampung kelahirannya bersama tante,agar sedikit bebannya berkurang.

"liya nanti tamat sd mau kan sekolah di kampung?"Tanya mami dengan tatapan penuh harap

"Iya mam liya mau".ku jawab demikian karena sedih mengingat mami harus berjuang sendirian menghidupi ke tiga sodaraku.

Aku tidak tau Sejak persetujuan 7 tahun yang lalu,akan mengubah hidupku 180% derajat.

Memang waktu itu fikiranku sudah sangat dewasa,orang tua katakan aku cepat dewasa di banding usiaku.

Perkenalkan Namaku Amel prisilia,yang akrab di sapa prisil. Aku anak ke 2 dari 4 bersodara,memiliki 1 orang kakak perempuan,1 adik perempuan dan 1 adik laki-laki,DaddyKu menginggal saat aku masih belajar di Sekolah Dasar,sejak saat itu aku merasa sangat terpuruk,bagai mana tidak jika seorang anak perempuan kehilangan cinta pertamanya. Hatiku hancur,duniaku runtuh,aku berfikir bahwa sepertinya takdir tidak berpihak kepadaku.

Sejak pertama kali menginjakkan kaki ke kampung halaman mami,liya merasa semuanya sangat berbeda,di latih tidak menonton tv,tidak memegang android,tidak punya teman & harus tidur setelah shalat isya.

Di sinilah awal penderitaan hidupku