"Iya." He Jingyao tersenyum kecil. "Aku tidak perlu istriku adalah perempuan yang paling cantik di dunia, tapi setidaknya bukan yang wajahnya jelek juga, kan?"
He Yirong seketika tertegun hingga tidak bisa mengatakan apapun untuk beberapa saat.
He Yirong kemudian mengerutkan alisnya. 'Apa Jingyao memiliki selera yang tidak biasa? Bagaimanapun dia sudah sebesar ini tapi dia tidak pernah berdekatan dengan perempuan, apa itu semua membuatnya jadi memiliki selera yang tidak biasa?'
Saat He Jingyao melihat He Yirong tidak mengatakan apapun, akhirnya dia yang mulai bicara. Dia tersenyum kecil dan berkata, "Papa pasti tidak akan tega jika aku memiliki istri yang jelek, kan? Zhixi jauh lebih cantik daripada dia, bagaimana jika kalian bertemu dengannya 2 hari lagi?"
"Lupakan saja!" He Yirong berdiri. "Kita bicarakan lagi nanti, papa mau pulang!"
"Hati-hati di jalan." He Jingyao tersenyum kecil sambil melihat ke arah perginya He Yirong.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com