"Seandainya Kamu tidak ada di Dunia ini!!! ",
Ucapan yang mengejutkan hati ini diucapkan oleh Aileen Anandara sembari bangun berdiri dengan perlahan-lahan.
Menatap mata Maria Irene yang amarah besar atas setiap perkataan Aileen.
.....
Selama beberapa puluhan detik, kedipan lampu-lampu sekitar Gazebo dari tiang lampu ini langsung padam total.
"Druuuukkkk!?"
Suara padam lampu yang mengagetkan semua orang termasuk Sherlock Holmes.
Sherlock yang serius membaca gerakan bibir obrolan rumpi kaum wanita di dalam Gazebo.
Ini dikejutkan dengan kedipan lampu bersama dengan gebrakan meja yang keras dari Nyonya Besar.
Seakan-akan amarah Nyonya besar memicu gejolak lampu-lampu yang di sini.
Itu yang ada dalam pikiran Sherlock.
.....
"Aaaauuuuuuuuuuuuuu"
"Aaaaauuuk!"
"Auuuuk!?"
"Aaaaaaaaaaaauuuuuuukkkk"
"Aaaauuuuuuk!"
Suara auman para anjing membuat takut semua orang.
Sherlock merinding bulu kuduknya di tangannya.
....
Di bawah sinaran Bulan Purnama.
Menerangi kegelapan Gazebo dengan cahaya yang lemah lembut.
Para penjaga yang memegang erat senjata laras panjang.
Dan ada juga yang menarik pedang ala spanyol dari sarungnya.
Seakan-akan bersiap bertempur dengan tak diketahui.
Mereka berputar-putar dan memeriksa sekitarnya.
Dengan wajah-wajah yang murung dan ketakutan.
Sherlock pun juga ikut-ikutan mengacung senjata segala arah karena merasa khawatir kemungkinan ada yang serangan tiba-tiba.
....
"MANDOR...FRAKEEEENN"
Teriak Nyonya besar yang marah besar.
"Iya, Nyonya!", respon Mandor Fraken
"Mengapa lampunya padam?!", tanya serius Maria Irene
"Maaaaf, Nyonya!?"
"Bahan bakar Turbin Dieselnya....."
"Pasokan minyak dari Jerman....sedang kosong di sana!!!"
"Aku sudah cari di sekitar kawasan eropa....juga mereka bilang sedang kosong!?", jelas Mandor Fraken yang berkeringat ketakutan.
Nyonya Besar berpaling dari kursinya.
Berjalan mendekati Mandor Fraken.
"Mengapa tidak ambil minyak-minyaknya di Pasar Gelap!??", suruh Nyonya besar.
"Kamu tahu....Saat ada kelangkaan minyak di eropa...selalu ada penimbunan minyak-minyak untuk dijual di Pasar Gelap!!!", lanjutnya.
Mandor Fraken baru tahu soal itu.
"Maaf, Nyonya....Aku akan usaha dapat minyaknya!!", mohon Fraken.
Mendadak.
Pelayan Kakek Tua mendekati Maria Irene yang sedang beram.
"Nyonya!!"
"Kusarankan....Aliran daya lampunya hanya untuk sekitar Gazebo...dan potong kabel yang mengalir daya lampu-lampu di luar gedung pertambangan dan di sekitar luar taman hutan tersebut!!", saran Pelayannya yang setia dan adem.
Nyonya besar mendengarkan dengan baik.
"Lakukan yang dikatakan oleh pelayanku ini.....Mandor Fraken!!", suruh serius Maria Irene
"Baiklah, Nyonya!!", respon Fraken.
Mandor Fraken berbalik dan berusaha menunjuki beberapa orang anak buahnya untuk melakukan hal semua itu.
Jarinya selalu menunjuk ke arah Sherlock Holmes.
Dan Sherlock kembali panik lagi akan disuruhnya.
'Tak jadi ah',
Pikir Mandor Fraken yang merasa orang yang pernah ditunjuki itu sangat lamban dan lambat kalau disuruh olehnya.
Akhirnya, Dia memilih orang-orang lain untuk melakukannya.
....
Beberapa menit kemudian.
Maria Irene tak mau duduk lagi di kursi dekat Aileen Anandara ini.
Memilih berdiri saja sembari mengibas kipas mewahnya.
Ditemani oleh Pelayan Kakek Tuanya di sampingnya.
"Dreeeekkkkk!!!"
"Dreeeck!!?"
Suara turbin mesin menyala lagi.
Lampu-lampu kembali terang menerangi sekitar Gazebo dan Dalam Gedung Pertambangan.
Kecuali, luar gedung tambang dan luar taman hutan tersebut.
Para penjaga yang disuruh oleh Mandor Fraken ini memotong kabel-kabel yang tidak berguna untuk mengurangi penggunaan daya lampu karena pasokan minyak yang sedang hampir habis di dalam gudangnya.
Para budak Afrika ini terhenti sebentar karena kegelapan yang terjadi.
Mereka para budak afrika pun disuruh mengambil kayu-kayu kering untuk dibuat beberapa Api Unggun di luar gedung pertambangan.
Agar kembali beraktivitas hingga pagi hari itu tiba.
....
Dari kejauhan.
Sherlock Holmes dapat melihat cahaya api unggun di sana.
Melihat Aileen yang masih duduk dan menyantap sajian kue yang enak dengan santai.
"Mandor Fraken!?"
"Apa lagi masalah-masalah yang terjadi di sini?!", tanya serius Nyonya besar kepadanya.
Mandor Fraken terdiam cukup lama untuk berpikir.
Apapun yang dikatakannya akan menentukan nasib hidupnya.
"Tidaaaak ada, Nyonya!! ", jawab Mandor Fraken yang ragu-ragu banget.
.......
'Ehh'
'Bukannya....ada masalah baru.'
'Bagaimana Heryoa Sang Reporter yang ditahan tersebut?!', pikir-pikir Sherlock
Tampaknya Mandor Fraken menyembunyikan masalah barunya yang akan menambah amarah semakin besar kepada Nyonya besar Maria Irene.
Hendak berniat buruk untuk melenyapkan Heryoa Sang Reporter tersebut sebelum diketahui oleh Nyonya Besar.
Sherlock Holmes memberanikan diri berkata-kata setelah berpikir lama kemungkinan yang terjadi tentang Heryoa Napoleon.
"Nyonya Besar!!"
"Ada Seorang Reporter Terkenal Di Pulau Juan De Nova yang ditahan oleh kami!!!"
"Bagaimana, Nyonya Besar!!", angkat tangan kanan Sherlock ini berharap diperhatikan oleh Nyonya Besar.
Maria Irene sangat terkejut bukan main.
....
"Ppptteeeekkkkkkkkkkkkk!!!!"
Suara kipas mewah Nyonya besar yang dipatahkan dengan dua telapak tangan yang putih mulus.
"Wwwuuuuuuuuuuuuusssssssss!!!??"
Sherlock merasa ada Angin Besar yang melewati tubuhnya yang kokoh.
Sehingga membuatnya berkedip mata.
Tiba-tiba.
Mandor Fraken mulai jatuh tumbang perlahan-lahan.
Menabrak wajahnya di Karpet Emas tersebut.
Itu yang dilihat oleh mata Sherlock Holmes yang membuatnya terdiam kaku akan kejadian tersebut.
"Srruukk!!"
Suara pedang yang disarung kembali itu terdengar di belakang tubuh Sherlock.
Sherlock berbalik.
Terkejut melihat Pelayan Kakek Tua itu ada di belakangnya.
Dengan memegang tongkat panjang sembari menyarung pedang berkilau seperti batang lidi yang tebal ke dalam tongkat tersebut.
Semua orang-orang bersenjata laras panjang ini terkejut dan menjauh sedikit dari pelayan kakek tua itu.
"Manddooooor.....!!!"
"Mandoooor...!!"
Suara panggilan anak buahnya yang berusaha membangunkan Mandor Fraken yang terkapar di karpet.
Dia meletakan jari-jarinya ke hidung untuk memeriksa nafasnya.
Tetapi.
Tak bernafas.
Dan menekan jari-jarinya ke lehernya.
Tetapi.
Tak berdenyut.
"Mandor Fraken sudah matiii...!!!", ucap anak buahnya yang memegang tubuh Fraken.
Sherlock kaget banget.
Dalam pikir Sherlock, Apa ini ulah pelayan kakek tua ini?!.
...
"Tap"
"Taap"
"Tapp"
"Taaap"
Suara langkah Pelayan Kakek tua yang hendak kembali ke pangkuan samping Nyonya besar Maria Irene.
Sherlock hanya terdiam kaku saat dia melewatinya.
"Aku tidak butuh hidup orang yang setia"
"Tetapi tidak jujur kepadaku!!!", ucap amarah Maria Irene.
....
"Bhaaaghh!!?"
Sherlock menelan air liurnya.
Sherlock merasa bersalah karena perkataan yang berani tentang Heryoa Napoleon.
Sehingga merenggut nyawa Mandor Fraken.
.......
"KAAAAAAMUUUUUUUUUUUU"
"MAJJUUUUUUU...KESINI!!!"
Teriak Maria Irene sebagai Nyonya Besar kepada Sherlock Holmes yang agak shock banget.
...