webnovel
#ROMANCE
#COMEDY

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Teen
Zu wenig Bewertungen
321 Chs
#ROMANCE
#COMEDY

Tentang Ruang Rahasia

"Kenapa kalian babak belur kayak gini?." Ferdinand mengepulkan asap rokoknya dan menatap kedua anak buahnya yang kembali dengan wajah penuh memar.

"Anu, Bos .... "

"Jangan bilang kalian gagal!."

"Nggak, Bos. Kita nggak gagal. Tapi tadi ada mobil yang tiba-tiba nyerempet motor kita, terus kita jatoh ke pembatas jalan."

Ferdinand mematikan api di ujung batang rokoknya yang tinggal setengah. Ia beranjak karena merasa tertarik dengan cerita dari dua orang anak buahnya itu.

"Siapa?."

"Kita nggak tau, Bos. Kaca mobil itu gelap. Terus pas kita jatoh, ada cowok yang jadi target kita, dia nyamperin kita dan coba bantuin kita, tapi kita hajar karena menurut gue itu sebuah kesempatan supaya bisa bunuh itu cowok. Tapi mobil yang tadi balik lagi dan nolongin target kita itu."

"Apa cowok itu Ilham?," batin Rebecca yang juga berada di sana.

"Tapi kalian udah berhasil buat rusakin pagar rumah cewek itu?," tanya Ferdinand lagi.

"Udah, Bos."