TERNYATA Antonio tidak berhenti sampai di situ. Walau berkali-kali Aira meminta untuk menghentikan telepon, teman lelakinya itu tetap tak mengindahkan kata-katanya.
"Barusan aku intip, ternyata aku rangking tujuh, Aya." Kali ini suara Antonio terdengar gembira. "Lumayan lah dari pada enggak," lanjutnya.
"Oh, selamat juga kalau begitu." Aira hanya meniru, dengan mengucapkan selamat juga kepada Antonio.
"Selamat apaan?" Aira kesal Antonio malah ikut-ikutan meniru pertanyaannya saat tadi diberi ucapan selamat olehnya.
"Iya, selamat karena kamu berhasil mendapat rangking tujuh. Semoga kamu makin rajin lagi belajarnya."
"Oh iya, terima kasih ya, Aya."
"Sama-sama. Aku tutup teleponnya, ya." Aira meminta ijin.
"Aira ...!" Antonio berseru sesaat sebelum Aira mematikan ponsel. Gadis itu terpaksa batal menggeser tanda merah di layar telepon selularnya.
"Ya, ada apa," jawab Aira.
"Aku boleh ngomong sama kamu nggak?" Suara Antoni terdengar ragu-ragu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com