webnovel

SHE

Aira memutuskan untuk meninggalkan Jake yang ketahuan selingkuh dengan wanita lain di dalam ruang kerjanya. Gadis itu begitu kecewa hingga nyaris mencelakai dirinya sendiri. Bagi Hendri ini adalah yang kedua kalinya dia menyaksikan seorang wanita cantik, pintar dan kaya terpuruk karena mencintai lelaki yang salah. Kondisi Aira mengingatkan lelaki itu pada seorang wanita bernama Hana Aura yang juga mengalami kondisi sama parahnya dengan yang dialami AIra. Semua berawal dari kesalahan Hana yang telah salah melangkah. Wanita itu terjebak romansa cinta dunia maya, sehingga jatuh kepelukan seorang penulis onlen di sebuah platfrom. Mereka melakukan hubungan terlarang, padahal keduanya sama-sama masih memiliki pasangan yang tak memikili cacat dan kekurangan apa pun. Baik dari segi harta, ketampanan dan kasih sayang. Hana hamil, dia melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik dan begitu mirip dengan pacar dunia mayanya. Wanita itu merasa sangat berdosa. Belum lagi rasa bersalahnya hilang, suami yang sekian lama dibohonginya itu meninggal karena kecelakaan. Rasa berdosa yang teramat sangat membuat jiwanya goncang. Hana sampai harus menjalani perawatan kejiwaan karena tak sanggup menanggung dosa cinta yang telah mengacaukan hidupnya. Bagaimana nasib Aira selanjutnya? ikuti saja ceritanya ya Beb. ~ Love RiezKitt ~

RiezKitt · Urban
Zu wenig Bewertungen
333 Chs

DISERANG KERAGUAN

TERNYATA Antonio tidak berhenti sampai di situ. Walau berkali-kali Aira meminta untuk menghentikan telepon, teman lelakinya itu tetap tak mengindahkan kata-katanya.

"Barusan aku intip, ternyata aku rangking tujuh, Aya." Kali ini suara Antonio terdengar gembira. "Lumayan lah dari pada enggak," lanjutnya.

"Oh, selamat juga kalau begitu." Aira hanya meniru, dengan mengucapkan selamat juga kepada Antonio.

"Selamat apaan?" Aira kesal Antonio malah ikut-ikutan meniru pertanyaannya saat tadi diberi ucapan selamat olehnya.

"Iya, selamat karena kamu berhasil mendapat rangking tujuh. Semoga kamu makin rajin lagi belajarnya."

"Oh iya, terima kasih ya, Aya."

"Sama-sama. Aku tutup teleponnya, ya." Aira meminta ijin.

"Aira ...!" Antonio berseru sesaat sebelum Aira mematikan ponsel. Gadis itu terpaksa batal menggeser tanda merah di layar telepon selularnya.

"Ya, ada apa," jawab Aira.

"Aku boleh ngomong sama kamu nggak?" Suara Antoni terdengar ragu-ragu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com