Riki terdiam untuk beberapa lama dan terus menatap perempuan di depannya dengan sorot mata yang sungguh sulit untuk dipahami oleh Dini. Susana hangat yang sebelumnya terasa, seketika berubah menjadi situasi yang sungguh canggung dan membuat jengah keduanya.
"Apa maksudmu, Din?"
"Bukankah kau sedang membicarakan tentang status kalian yang berdarah biru dan telah menduduki tahta tertinggi di keluarga Atmaja?"
"Kau salah paham, Din--"
"Cukup, Riki. Persetan dengan semua silsilah dan darah biru yang kau bicarakan itu. Kau bisa saja melihatku dengan hina, tapi kau tidak bisa menghapus semua yang telah terjadi dengan kami berdua."
"Dengar dulu, Din--"
"Aku mungkin hanya seorang perempuan biasa, tidak berpendidikan dan tidak mengerti apa-apa soal perusahaan atau kerajaan yang kau sebutkan itu, Riki. Tolong berhentilah di sini!"
"Berhenti? Berhenti apa?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com