Terbuka satu demi satu

Sudah hampir tiga puluh menit Selvi menunggu di salah satu gerai kopi sebuah pusat perbelanjaan. Ia hampir merasa putus asa dan bersiap untuk pergi, ketika seorang wanita berpakaian seksi datang menghampirimya.

"Maaf, aku terlambat banget datangnya," ucap Celine, seraya menaikkan kaca mata hitamnya ke atas kepala.

Selvi mendengkus kesal, lalu mengurungkan niatnya untuk pergi. Ia melambaikan tangan ke arah karyawan gerai dan memesan dua gelas minuman untuk dirinya dan juga Celine.

"Ohhhoamm! Sorry, tapi aku memang benar-benar masih sangat mengantuk, SelVi. Aku banyak minum semalam," ucapnya, sembari menutup mulut dengan lengan bagian dalam.

Selvi tentunya sudah tahu kalau wanita itu menghabiskan waktu bersama Reno semalam. Entah apa lagi yang mereka lakukan, karena tidak mungkin hanya sekadar menikmati kerasnya minuman saja.

"Apakah kau merasa senang saat batangnya memuaskanmu, semalam?" tanya wanita itu.

"Apa? Bat-- batang?" sahut Celine, sedikit tergagap.