Turun dari taksi, Reno pun bergegas berjalan menuju ke lobi. Ponselnya masih belum terhubung dengan Celine yang tidak juga mengangkat teleponnya sejak ia hubungi dari dalam taksi.
"Ke mana sih, dia? Tumben sekali tidak menjawab teleponku," gumamnya.
Pintu lift terbuka, ia pun memasukkan ponsel kembali ke dalam kantung celana. Ia bersama beberapa orang menaiki bilik yang akan mengantarkan mereka ke lantai yang dituju. Reno memilih untuk agak menepi agar bahunya yang belum pulih tidak harus bersentuhan dengan orang lain.
Sampai di lantai delapan belas, Reno pun menuju ke unit apartemen milik Celine. Tetapi baru saja sampai di depan kamar, pintu tiba-tiba terbuka dari dalam. Bersamaan degan itu, muncul seorang pria baya berkepala botak diikuti oleh Celine yang mengekor dengan memarik sebuah koper.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com