webnovel

Sebuah pilihan

Mbak Pur berdiri cepat, lalu mengambil segelas air putih dan kembali ke meja makan untuk memberikannya pada Dini. Perempuan itu masih terbatuk-batuk saat menerima dan langsung meneguknya hingga kandas.

"Mbok, ya hati-hati makannya, Mbak. Dikunyah dulu," ucap Mbak Pur, mengingatkan.

"Iya, Mbak. Maaf," sahut Dini, sambil sesekali masih terbatuk kecil.

"Udah, lanjutkan makannya! Pelan-pelan," ucapnya, memperingati perempuan itu lagi.

Dini hanya mengangguk, sembari melanjutkan makan sekaligus menyembunyikan rona sedih yang tersirat di wajahnya. Dadanya terasa nyeri saat membayangkan bahwa semalam kedua suami istri itu bercinta, mungkin hingga pagi menjelang.

"Ibu Sonya itu ... istri dan wanita yang paling sempurna, Mbak. Saya itu sudah malang melintang kerja di rumah orang, baru kali ini nemuin majikan yang buaiknya pol-polan. Ya ... Ibu Sonya ini. Sampeyan merasa kayak gitu juga nggak, Mbak?" tanya Mbak Pur.

"Iya," jawab Dini, tanpa mengangkat wajahnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com