Riki menutup pintu mobil, memasang safety belt dan kendaraan itu pun meluncur pergi meninggalkan area parkir restoran. Sementara mobil ayahnya masih terlihat belum bergerak dari pantulan kaca dalam di depannya.
"Sampai kapan sih, suami Mama berhenti gangguin Riki? Dia nggak ada kerjaan lain apa?' gerutunya.
"Itu karena kamunya yang grusa-grusu. Mama kan, sudah bilang, turunkan ego saat di depan Papa. Tahu sendiri kalo papamu itu orangnya keukeuh. Makin kamu melawan, makin dia maksain apa yang dia mau."
"Sampai kapan?"
"Sampai kamu siap dan buktiin ke Papa kalau kamu itu pantas dia banggakan. Kamu itu kelak yang akan menggantikan tempatnya, Sayang. Makanya wajar kalau Papa berharap banyak sama kamu." Sonya terus menenangkan kekesalan sang putra sambil terus menyetir.
Riki hanya mendengkus kesal, lalu kembali mengeluarkan ponsel untuk melanjutkan permainan game-nya yang sempat terjeda.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com